JATIM
Seorang Pria Asal Sidoarjo Yang Mengaku Sebagai Pengacara, Memeras dan Menipu Belasan TKW Hongkong Dengan Ancaman Menyebarkan Video Syur

Kapolda Jawa Timur Irjen Toni Harmanto (dua dari kiri) menunjukkan barang bukti kasus oemerasan belasan TKW di Hongkong dan Taiwan
Surabaya – Berita Patroli – M Faoruk Fajar (43), warga Kabupaten Sidoarjo, mengaku sebagai pengacara untuk menipu dan memeras 16 TKW Hongkong menggunakan video dan foto syur saat berhubungan badan.
Bahkan, dari belasan orang korban tersebut, empat orang diantaranya telah dihamili oleh tersangka hingga anak yang dikandungnya lahir, dan kini telah berusia 6-7 tahun.
Dan, satu orang korban lainnya, bahkan sedang mengandung. Namun, keguguran.
Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman mengatakan, tersangka mengaku kepada penyidik memiliki motif dendam dalam upayanya menipu, memeras dan menyetubuhi para korbannya.
Beberapa tahun lalu, tersangka mengaku pernah menjalin asmaraserius dengan seorang wanita yang menjadi TKW di Hongkong.
Namun kisah percintaan mereka kandas di tengah jalan. Tersangka merasa sakit hati karena dihianati.
Oleh karena luka batin tersebut, tak pelak membuatnya mulai memikirkan cara untuk melakukan pembalasan.
Mungkin tidak secara spesifik kepada sang mantan pacar. Namun, kepuasan untuk menandaskan dendamnya itu, sengaja dilampiaskan kepada setiap TKW yang dikencani, setelahnya.
“Jadi beberapa waktu yang lalu si pelaku ini pernah pacaran dengan TKW, berdasarkan keterangan pelaku. Kemudian dalam perjalanan putus sehingga sakit hati seperti itu alasannya. Karena sakit hati itu lalu dilampiaskan pada korban-korban lainnya,” katanya dalam konferensi pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Rabu (19/4/2023).
Farman menerangkan, tersangka selama ini memanfaatkan aplikasi berbasis android pertemanan kencan TanTan, untuk mengenal korbannya. Setelah mendapatkan seorang target TKW yang tertarik berkomunikasi dan berkenalan dengan dirinya.
Tersangka mulai berlagak dengan mengaku sebagai seorang pengacara sekaligus pengusaha restoran yang berhasil membuka lapak di kawasan Hongkong. Korban yang terlanjur kepincut asmara semu yang ditawarkan tersangka. Tak kuasa menahan setiap ajakan dari tersangka. Bahkan saat tersangka meminta bertemu untuk memungkasi nafsu birahinya. Korban akhirnya tetap menuruti ajakan tersebut.
Ternyata, penyebab para korban akhirnya tetap menuruti ajakan untuk berhubungan badan, karena si tersangka berjanji akan menikahi korban dan membesarkan anak yang dilahirkan kelak.
“Pelaku ini berkenalan menggunakan aplikasi Tantan dan pacaran. Saat pacaran itu tersangka mengiming-imingi korban akan dinikahi dan pelaku ini mengaku sebagai pengacara dan juga sebagai pengusaha,” ujarnya.
Tersangka melakukan hubungan laiknya suami istri yang sah itu, berlokasi di sebuah hotel kawasan Hongkong.
Namun, sebelum terbang berangkat ke menemui korbannya. Farman mengatakan, si tersangka bakal berkenalan dan berkomunikasi dengan keluarga atau orangtua korban di kampung halamannya.
Tujuannya, tak lain dan tak bukan, meyakinkan pihak keluarga korban agar tak mencurigai siasat tipu daya yang akan segera dilancarkannya, setelah bertemu korban di Hongkong nanti.
Dengan akal-akalan, lanjut Farman, tersangka ingin menjalin hubungan percintaan serius yang akan berlanjut hingga menikahi korban. “Setelah perkenalan, pelaku mendatangi keluarga korban untuk meyakinkan korban. Bahkan didatangi orangtuanya dan orangtuanya disuruh bicara sama korbannya untuk meyakinkan pelaku ini akan menikahi anaknya,” jelasnya.
Saat melakukan hubungan intim dengan korban, tersangka mendokumentasikan setiap momen adegan ranjangnya dalam bentuk foto dan video, menggunakan ponselnya. Ternyata, dokumentasi konten syur tersebut, dimanfaatkan tersangka untuk memeras sang pacar atau korban atau si TKW Hongkong tersebut.
Farman mengungkapkan, tersangka memanfaatkan foto atau video syur tersebut untuk memaksa korban memberikan uang dalam jumlah besar. Tersangka meyakinkan korbannya, uang tersebut akan digunakan sebagai modal usaha restoran miliknya. Terkadang, tersangka juga beralasan uang tersebut digunakan untuk berobat orangtuanya yang sedang sakit.
Lantaran korban merasa tak memiliki uang sebesar yang dimita oleh tersangka.
Ternyata, kondisi tersebut membuat korban terpaksa mengajukan pinjaman uang ke beberapa kantor jasa simpan pinjam uang di Hongkong.
Bahkan, berdasarkan catatan penyidik, ada beberapa korban yang terpaksa melakukan pengajuan pinjaman uang ke tujuh kantor jasa simpan pinjam uang di Hongkong, dengan nilai total pinjaman yang kini menjadi hitam, sekitar Rp 120 juta.
Farman menerangkan, sejumlah korban yang terjebak dengan akal bulus tersangka, sempat berupaya menolak paksaan tersebut. Namun, penolakan yang dilakukan oleh korban akhir urung dilakukan, saat si tersangka mengancam bakal menyebarkan foto dan video syur korban kepada pihak keluarga melakukan pesan WhatsApp (WA) atau akun medsos lainnya; Facebook (FB) menggunakan akun anonim.
“Bilamana pihak korban tidak mau memberikan uang tersebut maka pelaku ini akan mengancam bakal menyebarkan video dan foto aktivitas hubungannya yang sudah dilakukan tersebut,” terangnya.
