Dugaan Penipuan Umrah, Karyawan Pangeran Tour Diperiksa Polrestabes Surabaya

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono

SURABAYA – Berita Patroli – Polisi masih mendalami kasus dugaan penipuan umrah Pangeran Tour yang salah satu korbannya anggota DPR RI Mufti Anam. Sejumlah saksi pelapor atau korban sudah menjalani pemeriksaan.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyebutkan, sudah ada 3 saksi yang diperiksa polisi. Tidak hanya pelapor, polisi juga memeriksa seorang karyawan Pangeran Tour.

“Ada 3 saksi yang sudah diperiksa, inisial VDAP (pelapor/korban), AS, dan KI (karyawan Pangeran Tour),” ujarnya kepada tim media, Kamis (18/4/2024).

Hendro mengatakan bahwa kasus ini telah dilaporkan oleh satu orang pelapor yang mewakili 4 orang korban. Keempatnya merupakan satu keluarga.

“Satu pelapor dengan 4 korban yakni pelapor (istri), suami pelapor, dan 2 anak pelapor,” kata Hendro.

Kasus dugaan penipuan ini mencuat setelah anggota DPR RI Mufti Anam mengunggah keluhannya di Instagram pada 6 April 2024. Meski demikian, pemilik travel Pangeran Tour Andik Setiawan ternyata sudah lebih dulu dilaporkan ke Polrestabes Surabaya.

Pelaporan Andik Setiawan atas tuduhan dugaan penipuan dan penggelapan itu sudah dilaporkan pada 5 April 2024. Artinya laporan itu telah masuk sebelum Mufti Anam mengunggah keluhannya.

Mufti Anam merasa dikecewakan oleh Pangeran Tour saat hendak mengambil paket umrah. Di dalam kolom komentar Instagram itu muncul pengakuan sejumlah orang yang juga merasa ditipu.

Dalam unggahan itu Mufti Anam menceritakan bahwa pada 10 Maret 2024 dia melihat iklan di story akun @andikset atau Andik Setiawan. Dalam postingan itu dia melihat ada paket umrah iktikaf 10 hari terakhir Ramadan Paket VIP dengan fasilitas penginapan Hotel Hilton Madinah dan Dar Tawhid Intercontinental Mekkah.

Mufti yang berangkat ke Tanah Suci bersama keluarganya harus beberapa kali pindah hotel karena ternyata hotel yang dijanjikan travel belum dibayar. Padahal dia menyatakan telah membayar lunas biaya umrah itu sesuai kesepakatan harga untuk seluruh keluarganya sebelum berangkat.

Setelah kasus ini viral mulai bermunculan para korban yang mencurahkan hati bahwa mereka juga merasa dikecewakan dan merasa menjadi korban penipuan travel Pangeran Tour.

(Red)