PT Inno Gemilang Indonesia (IGI) Disinyalir Melakukan Penyimpangan BBM Subsidi.

Lamongan berita patroli – Mafia BBM jenis solar subsidi di wilayah Lamongan jawa Timur sudah tidak takut dengan Hukum. Aksi borong solar subsidi kemudian dijual Non Subsidi tetap dijalankan sejumlah bos besar.

Kuat Dugaan penyelewengan BBM solar bersubsidi dilakukan oleh transportir BBM PT. Inno Gemilang Indonesia (IGI). Kegiatan tersebut dijalankan oleh MDD yang diketahui sebagai kepala cabang.

Dari pantauan investigasi dilapangan, transportir BBM PT. Inno Gemilang Indonesia (IGI) tersebar disejumlah titik yang berlapak dibeberapa daerah yakni Lamongan, Pasuruan, Lumajang ,nganjuk Mojokerto, Jombang, Tuban, Gresik, Sidoarjo, dan Probolinggo.

Beberapa lapak-lapak tersebut mengambil solar subsidi dari sejumlah pengangsu dengan menggunakan mobil yang sudah di modifikasi tangkinya, lazim disebut heli (mobil tangki modifikasi).

Modus dari para pengangsu tersebut yaitu menggunakan barcode beberapa kendaraan jenis Truk. Selain itu mereka juga gunakan cara mengganti plat nomor kendaraan tesebut. Kerja sama dengan pihak SBPU di sejumlah daerah tersebut adalah kunci sukses dalam borong solar subsidi.Kalau beli barcode 1 truk kita tebus 500 ribu dan bisa belanja solar 300 ribu sekali jalan, dan bisa dilakukan berulang – ulang,” ujar salah satu nara sumber yang enggan disebut identitasnya.

Jelas transfortir BBM PT .IGi melanggar undang – undang migas tahun 2001, pasal 55 sesuai ketentuan hilir migas dan dapat dipidana penjara 6 (enam) tahun penjara serta denda 6 milyart.

Terkait penyalahgunaan BBM bersubsidi PT iGi yang dikomando Mbah Man asal Demak Jawa Tenggah, dan kepala cabang Jatim Moch.DD susah di Konfirmasi

Menurut pakar hukum pidana Andik SH .MH menegaskan, bahwa penyalahgunaan BBM bersubsidi yang dilakukan PT iGi Polda Jatim dan aparat hukum setempat harus tegas dan pandang bulu,” Hukum harus ditegakan seadil – adilnya, jika mafia solar berani jarah hak rakyat itu kejahatan kelas kakap, jika ada beking oknum Penegak Hukum, wajib kita laporkan ke Paminal Polisi,” Ujarnya.(RIS.HAD).

Lamongan berita patroli – Mafia BBM jenis solar subsidi di wilayah Lamongan jawa Timur sudah tidak takut dengan Hukum. Aksi borong solar subsidi kemudian dijual Non Subsidi tetap dijalankan sejumlah bos besar.

Kuat Dugaan penyelewengan BBM solar bersubsidi dilakukan oleh transportir BBM PT. Inno Gemilang Indonesia (IGI). Kegiatan tersebut dijalankan oleh MDD yang diketahui sebagai kepala cabang.

Dari pantauan investigasi dilapangan, transportir BBM PT. Inno Gemilang Indonesia (IGI) tersebar disejumlah titik yang berlapak dibeberapa daerah yakni Lamongan, Pasuruan, Lumajang ,nganjuk Mojokerto, Jombang, Tuban, Gresik, Sidoarjo, dan Probolinggo.

Beberapa lapak-lapak tersebut mengambil solar subsidi dari sejumlah pengangsu dengan menggunakan mobil yang sudah di modifikasi tangkinya, lazim disebut heli (mobil tangki modifikasi).

Modus dari para pengangsu tersebut yaitu menggunakan barcode beberapa kendaraan jenis Truk. Selain itu mereka juga gunakan cara mengganti plat nomor kendaraan tesebut. Kerja sama dengan pihak SBPU di sejumlah daerah tersebut adalah kunci sukses dalam borong solar subsidi.Kalau beli barcode 1 truk kita tebus 500 ribu dan bisa belanja solar 300 ribu sekali jalan, dan bisa dilakukan berulang – ulang,” ujar salah satu nara sumber yang enggan disebut identitasnya.

Jelas transfortir BBM PT .IGi melanggar undang – undang migas tahun 2001, pasal 55 sesuai ketentuan hilir migas dan dapat dipidana penjara 6 (enam) tahun penjara serta denda 6 milyart.

Terkait penyalahgunaan BBM bersubsidi PT iGi yang dikomando Mbah Man asal Demak Jawa Tenggah, dan kepala cabang Jatim Moch.DD susah di Konfirmasi

Menurut pakar hukum pidana Andik SH .MH menegaskan, bahwa penyalahgunaan BBM bersubsidi yang dilakukan PT iGi Polda Jatim dan aparat hukum setempat harus tegas dan pandang bulu,” Hukum harus ditegakan seadil – adilnya, jika mafia solar berani jarah hak rakyat itu kejahatan kelas kakap, jika ada beking oknum Penegak Hukum, wajib kita laporkan ke Paminal Polisi,” Ujarnya.(RIS.HAD).