Connect with us

Berita Patroli

JATIM

BANJIR BANDANG DESA TASIKMADU MASSA LALU

Dok.istimewa

Berita patroli Trenggalek. Mengenang sejarah kusam banjir bandang di desa tasikmadu adalah wujud kesiagaan dan kewaspadaan dari kelalaian manusia akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan merawat sarana irigasi. Air bah yang menerjang desa tasikmadu selama tiga kali dalam satu Minggu di awal Oktober tahun lalu harus jadi moment pendewasaan bagi warganya untuk tidak membuang sampah ke sungai apalagi membuang sisa tebangan kayu.lingkungan empatRT yang telah porak porandak itu berintegrasi di bantaran sungai wancir terdampak ektrimnya aliran lumpur gunung dan tiga RT terimbas luapan sungai juwawar termasuk efek dangkalnya sungai di belakang warung 98.Empat rumah amblas dua mobil hanyut serta motor,ternak dan harta lainya turut tersapu lumpur.

Berbagai elemen masarakat dari luar daerah turut berbahu dengan masarakat untuk mengurai lumpur setinggi 50cm sisa banjir.ribuan relawan dari puluhan komunitas baik lokal maupun luar daerah dari lembaga pemerintah maupun pendidikan semua bereksistensi turun ke sungai untuk mengurai sampah dan lumpur. Kesedihan itu cukup mendalam karena proses pemulihan kawasan termasuk nurmalisasi berlangsung tidak kurang dari satu bulan. KESIAGAAN PENGHUJAN MENDATANG pihak pemdes tasikmadu telah berupaya dalam perbaikan tanggul hingga nurmalisasi di dua sungai yakni sungai wancir dan sungai Tawang kulon meski kemampuanya 70% dari kata layak.bantuan tunai dari pemda senilai 250 juta kala bencana itu belum mampu untuk mengoperasionalkan alat berat.seiring berjalannya waktu kondisi material sungai wancir dan sungai Tawang kulon saat ini sudah hampir menutupi lubang jembatan bahkan sungai di belakang warung98 hingga jembatan bendo yang menjadi tanggung jawab bbws hingga kini sama sekali belum tersentuh nurmalisasi padahal kondisi lumpur sudah di atas permukaan tanah pemukiman. Pihak pengawas sungai abai akan tugasnya meski berulang kali kades setempat mengingatkan. Di koordinat lain yaitu di gunung Mego ngampar tepatnya dusun duren desa tasikmadu merupakan kawasan kerja perhutani titik longsornya lumpur gunung hingga menerjang pepohonan di bawahnya kini belum juga ada upaya reboisasi lahan. Siaga bencana banjir itu wajib sebab desa ini merupakan penyumbang PAD terbesar yang menjadi poros wisata juga pusat perikanan bahkan pertanian berskala nasional(t r i n g)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in JATIM

To Top