JATIM
Telinga Bocah Pasuruan Putus Digigit Temannya Tak Bisa Disambung Lagi

Telinga bocah di Kota Pasuruan putus digigit teman dan disebut tak bisa disambung lagi (Foto: Istimewa)
SURABAYA – Berita Patroli – Bikin ngilu! Telinga bocah berinisial K (13) asal Kelurahan/Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, putus digigit temannya. Telinga sang bocah terancam tak bisa tersambung kembali. Atas kejadian ini, ortu korban melapor ke polisi.
“Kejadiannya saat mengaji, Selasa (22/08/2023) pukul 16.30 WIB,” ujar Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota AKP Heru Cahyo Seputro, Kamis (24/8/2023).
Heru menjelaskan, peristiwa itu terjadi ketika mereka bertengkar saat mengaji. Sementara, anak yang menggigit berinisial H (12). Keduanya bertetangga dan masih duduk di bangku SMP.
Kejadian itu membuat warga heboh. K langsung dibawa ke Puskesmas Bugul Kidul hingga kemudian dirujuk ke RSU dr Soetomo, Kota Surabaya.
“Kedua anak itu terlibat pertengkaran, hingga salah satu anak menggigit telinga kiri korban,” ujar Heru.
Polisi menyebut, aksi itu dilakukan karena H tidak terima diminta mendengarkan K yang tengah melafalkan hafalan kitab diba’.
Heru mengatakan, kejadian itu bermula saat K dan H mengaji. Keduanya lalu disuruh oleh gurunya untuk membaca dan menghafal kitab diba’.
“Si anak ini (H), disuruh mendengarkan korban yang menghafal diba’. Karena mungkin tidak terima temannya (K) menyuruhnya untuk menghafal, H akhirnya menggigit telinga korban,” kata Heru.
Sementara itu, SH (47), orang tua korban mengaku syok ketika anak keduanya itu pulang dan mengatakan telinganya putus. “Ayah telingaku putus,” kata SH sambil menirukan ucapan anaknya, Kamis (24/8/2023).
SH langsung membawa anaknya yang masih duduk di bangku SMP itu ke Puskesmas Bugul Kidul. Dari puskesmas, kemudian dilarikan ke RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan.
“Karena kondisinya parah, Rabu dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya,” jelasnya.
“Saya kira awalnya 75 persen yang putus, tapi setelah diperiksa petugas medis ternyata separuhnya,” tuturnya.
Nahas, SH menyebut telinga anak keduanya itu tidak bisa disambung lagi. SH sebenarnya berharap telinga anaknya bisa disambung saat dirujuk oleh RSUD dr R Soedarsono Pasuruan ke RSUD dr Soetomo Surabaya.
Namun, tim dokter RSUD Dr Soetomo berkesimpulan bahwa telinga bocah ini tidak bisa disambung kembali setelah menjalani pemeriksaan.
“Bagian kuping yang terputusnya sudah membusuk, jadi dokter tidak berani menyambungkan kembali,” kata SH.
Menurut SH, dokter tidak ingin mengambil risiko karena apabila tetap disambungkan, dikhawatirkan terjadi infeksi pada telinga korban.
“Akhirnya ya hanya dijahit saja telinganya. Tapi syukurnya pendengarannya masih normal,” jelasnya.
SH mengaku anaknya mengalami trauma. Bahkan, anaknya kerap menangis apabila melihat kedua orang tua dan keluarganya bersedih.
“Kalau ada yang nangis dia ikutan nangis. Gimana caranya saya harus buat dia nggak trauma lagi,” jelasnya.
(Red)
