JATIM
Warga Banyuwangi Resahkan Jalan Rusak

jalan rusak di Banyuwangi
BANYUWANGI, Berita Patroli – Hujan deras beberapa hari terakhir menyisakan genangan air di sejumlah cekungan jalan rusak di beberapa titik di Banyuwangi. Kondisi itu menimbulkan keresahan bagi sebagian warga yang melalui jalan tersebut.
Salah satu contohnya di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. Sejumlah ruas jalan di desa itu memang banyak yang rusak.
Seperti di barat pasar Curahjati ke barat hingga pertigaan simpang tiga hutan Karetan. Termasuk pasar ke utara dan ke timur perbatasan dengan Desa Sumberasri.
Ada sejumlah warga yang mengeluh mengenai kondisi itu. Memang faktanya sangat kurang nyaman saat berkendara di daerah itu.
Kondisi becek dan berkubang air membuat pengguna jalan harus ekstra hati-hati. Jalan ngebut sedikit akan fatal akibatnya.
Hal ini yang kerap menjadi pertanyaan bagi warga. Di mana letak kearifan pemerintah dalam menyikapi hal ini. Mereka intinya mempertanyakan kapan ada perbaikan jalan?
Banyak warga yang ingin mengadu, tapi kepada siapa?. Apalagi banyak warga yang menganggap semua itu adalah tanggungjawab pemerintah daerah dalam hal ini Kabupaten Banyuwangi.
Namun sebelum itu, perlu dicermati dan dipahami. Warga juga harus bijak melihat kondisi yang ada di lapangan.
Apakah jalan itu merupakan jalan kabupaten, nasional atau jalan desa. Hal ini penting agar keluhan dan aduan mereka tidak salah sasaran. Karena setiap kebijakan memiliki tanggungjawab yang berbeda pula.
Seperti kasus di Desa Grajagan, mestinya warga sudah paham mengenai hal ini. Tapi sah saja, mau mengadu ke pemerintah mana, entah kabupaten maupun desa jika niatnya hanya mengadu.
“Ini sudah lama mas rusak kayak gini, kenapa kok tak ada perbaikan,” kata Purnomo saat sedang beraktivitas.
Dia juga menyebut beberapa ruas jalan yang saat ini rusak parah.
“Sarana prasarana yang perlu perbaikan yakni jalan lintas Desa Grajagan – Sumberasri, Grajagan – Jatirejo, Jalannya rusak parah, sehingga menghambat lalu lintas ekonomi desa,” terangnya.
Otomatis, dengan adanya jalan rusak menghambat roda ekonomi warga. Terutama bagi mereka yang beraktivitas seperti petani maupun nelayan, maupun aktivitas elonoy lainnya.
“Meskipun desa kami ini terletak paling selatan dan jauh dari kota, kan kita juga warga Banyuwangi,” tegasnya.
Tidak sekedar mengeluh, warga sebenarnya juga terketuk hati untuk memperbaiki secara swadaya. Namun, apa daya kondisi saat turun hujan menghancurkan upaya mereka.
“Tahun 2019 kalau tidak salah, atau 2020 warga melakukan pengurugan di titik barat, tapi ya gak bisa maksimal mas. Ya semoga ada langkah serius dari Bupati untuk segera melakukan perbaikan,” ungkap Purnomo.
Sementara itu, kondisi lebih ekstrem terjadi di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar. Di tempat ini justru warga rame-rame tanam batang pisang di tengah jalan.
Alasannya nyaris sama. Mereka ingin jalan rusak di desanya segera diperbaiki.
(Red)
