JATIM
Suami Istri Tersangka Kasus Korupsi Kembalikan Uang Negara Rp 2,6 Miliar

Suami Istri Tersangka Kasus Korupsi Kembalikan Uang Negara Rp 2,6 Miliar
SUMENEP, Berita Patroli – Dua tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan kapal di salah satu BUMD Sumenep, mengembalikan uang sebesar Rp 2,68 milyar ke Kejaksaan Negeri Sumenep.
Dua tersangka itu masing-masing berinisial HM (66) dan SK (59). Keduanya merupakan Direktur Utama dan Komisaris PT. Fajar Indah Lines. HM dan SK adalah pasangan suami istri asal Kota/Provinsi Gorontalo.
“Kami telah menerima pengembalian kerugian negara atas kasus pembelian kapal oleh BUMD Sumenep dari dua tersangka, yakni HM dan SK. Mereka merupakan pemilik PT. Fajar Indah Lines, pihak penyedia kapal,” kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumenep, Trimo, Rabu (21/06/2023).
Namun menurutnya, meskipun uang tersebut dikembalikan, tidak akan menghapus atau menghentikan proses hukum yang berlaku. Kedua tersangka itu sudah ditahan tim Jaksa penyidik Kejari Sumenep.
“Pengembalian uang dalam kasus dugaan penyimpangam pembelian kapal fiktif ini bisa meringankan kedua tersangka. Tetapi tidak menghapus proses hukumnya,” ujar mantan Kajari Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan.
Ia menambahkan, untuk uang pengembalian dari dua tersangka, pihaknya menggandeng salah satu bank untuk mengamankan alat bukti dari pembelian kapal cepat tersebut.
“Kita amankan dulu barang bukti berupa uang ini di Bank Mandiri Cabang Sumenep, dengan status barang sitaan dari Jaksa penyidik. Sedangkan kedua tersangka akan kami ajukan ke Pengadilan Tipikor di Surabaya agar segera disidangkan,” terangnya.
Kasus dugaan penyimpangan dalam pembelian kapal itu terjadi pada 2019. Salah satu BUMD Sumenep, yakni PT Sumekar itu melakukan pembelian kapal kepada salah satu PT atau perusahaan yang ada di Kabupaten Sorong. Pembelian kapal tersebut tidak dilakukan melalui tender atau proses lelang, melainkan dilakukan secara langsung kepada salah satu pemilik kapal di Kabupaten Sorong.
Ditemukan ada dua kali pembayaran untuk pembelian kapal itu. Namun sampai sekarang, kapalnya yang rencananya digunakan sebagai angkutan perintis kepulauan rute Kalinget-Sapudi-Kangean-Sapeken-Pagerungan Besar, Sapeken-Tangjung Wangi, tidak pernah ada.
(Red)
