BREAKING NEWS
Desa Mlinjon Trenggalek yang Dilanda Kekeringan Setiap Tahun

Warga mengisi jeriken dengan air bersih bantuan
Trenggalek – Berita Patroli – Desa Mlinjon, Karangan, Trenggalek, merupakan satu dari sembilan desa di Trenggalek yang terdampak bencana kekeringan ekstrem. Sumur-sumur warga hingga mata air mulai mengering.
“Kekeringan mulai terjadi Agustus, pokoknya kalau musim kemarau ya seperti ini, kekurangan air,” kata salah seorang warga Dusun Selorejo, Desa Mlinjon, Lani, Jumat (29/9/2023).
Saat musim penghujan, warga biasanya mendapatkan air bersih dari sumur maupun mata air yang ada di perkampungan. Namun saat ini kondisi air tanah seakan menghilang.
Sumur-sumur warga dan mata air mengalami penyusutan drastis. Untuk bisa memanfaatkan air bersih, warga harus menunggu semalam.
“Jadi didiamkan dulu semalam, menunggu airnya muncul. Itupun nggak cukup,” jelasnya.
Sama halnya dengan sumber air yang ada di kawasan hutan, kondisinya juga mulai mengering. Bahkan beberapa aliran sungai kering total.
Lani menjelaskan warga tak tinggal diam terkait krisis air yang terjadi bertahun-tahun itu. Sebagian warga mencoba menggali sumur di sekitar rumah, namun banyak yang sia-sia.
“Karena titik air itu belum tentu ada. Seperti sumur warga ini, dia termasuk untung, niatnya gali tanah untuk septik tank tapi muncul air Akhirnya dipakai sumur,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan warga lain, Ranu. Menurutnya pada awal terjadi krisis air, warga harus mencari pasokan air bersih ke sungai yang jauh dari permukiman.
“Carinya ke sungai, lumayan jauh, kalau dari sini ada kalau lima kilometer. Ya mau bagaimana lagi, karena nggak ada air,” kata Ranu.
Saat ini, warga mulai bisa bernapas legas, pemerintah daerah melalui Dinas Sosial Trenggalek menggelontorkan bantuan air bersih ke ratusan KK yang terdampak.
“Alhamdulillah sekarang ambil air dari bantuan pemerintah,” jelasnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) dr Ratna Sulistyowati, mengatakan untuk membatu penanganan bencana kekeringan, pihaknya mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial untuk menyuplai air bersih dan tandon air.
“Kami koordinasi dengan Sentra Terpadu Surakarta ternyata ada anggaran bencana untuk kekeringan. Akhirnya kami dapat 21 tandon dan dudukan, kemudian 47 tangki air bersih,” kata Ratna.
Bantuan tersebut digelontorkan untuk empat RT di Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh. Lokasi ini dipilih karena lokasinya relatif sulit untuk dijangkau.
“Untuk penentuan lokasi bantuan sudah kami koordinasikan dengan BPBD Trenggalek, agar tidak menumpuk di satu titik. Alhamdulillah dari 47 tangki itu, separuhnya sudah tersalurkan,” jelasnya.
Pihaknya berharap pasokan air bersih tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air minum dan memasak warga.
“Air ini menjadi kebutuhan utama, kalau jangan sampai warga memanfaatkan air yang tidak layak, karena justru akan menimbulkan penyakit,” kata Ratna.
Sementara itu dari catatan BPBD Trenggalek, jumlah desa yang mengalami kekeringan mencapai sembilan desa yang tersebar di enam kecamatan. Keenam kecamatan tersebut adalah Karangan, Suruh, Pule, Dongko, Panggul dan Munjungan.
(Red)
