BREAKING NEWS
Obwis Air di Imogiri Bantul Ditutup Sementara Usai Ditemukannya 2 Pengunjung Tewas dalam 4 Hari

Petugas saat membentangkan spanduk bertuliskan penutupan sementara Selopamioro Adventure Park di Imogiri, Bantul. Foto: Dok Bhabinkamtibmas Selopamioro.
Bantul – Berita Patroli – Pemerintah Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, akhirnya menutup sementara obyek wisata (obwis) Selopamioro Adventure Park. Penutupan dilakukan setelah dalam rentang empat hari ada dua pelajar yang tewas tenggelam. Polisi menyebut tenggelamnya kedua pelajar karena ada pusaran di bawah Sungai Oya.
Lurah Selopamioro Sugeng mengatakan, kejadian tewasnya pengunjung yang pertama terjadi pada Sabtu (26/8). Ada seorang pelajar yang main air dan berujung tenggelam di Sungai Oya yang melintas di Selopamioro Adventure Park. Kemudian, Selasa (29/8/2023) kembali ada seorang pelajar yang tenggelam saat berenang di lokasi yang sama.
“Sebenarnya yang kemarin datang sudah tahu kalau Sabtu kemarin ada kejadian anak SMK tenggelam. Nah, ini cuma katanya dari saksi-saksi atau teman-temannya dia bilang ‘opo jero tenan (apa betul-betul dalam) yang kemarin untuk kecelakaan air itu’,” kata Sugeng saat dihubungi wartawan, Rabu (30/8/2023).
Selanjutnya, pelajar itu tiba-tiba tenggelam dan selang beberapa menit tubuhnya mengambang di permukaan sungai Oya.
“Terus dia itu berenang beberapa kali langsung ambles itu. Lima menit baru naik ke permukaan tapi sudah jadi mayat,” ujarnya.
Padahal, pengelola objek wisata (obwis) air itu sudah memasang rambu-rambu larangan berenang di titik-titik tertentu. Akan tetapi, semua itu tetap menjadi evaluasi pihaknya dan akhirnya memutuskan untuk menutup sementara obwis tersebut.
“Terus evaluasinya yang pertama lokasi ditutup sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. Kedua, untuk profesionalisme, nanti kalau misalnya ada yang mau mengadakan latihan renang harus lapor kepada yang bersangkutan, lalu ditambah adanya posko SAR di lokasi,” ucapnya.
Terkait penyebabnya, Sugeng mengaku ada dua versi. Pertama, secara ilmiah terdapat pusaran di bawah aliran Sungai Oya dan yang kedua berhubungan dengan hal gaib.
“Air di sana kelihatannya tenang tapi ada pusaran air yang tidak terlalu jelas kalau dilihat dari permukaan. Lalu kalau dari sisi misteri orang Jawa katanya ada penunggunya di situ,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Bantul AKBP Michael R. Risakotta mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk mengecek lokasi kejadian. Pengecekan itu dilakukan bersama BPBD Kabupaten Bantul.
“Kemarin saya perintahkan jajaran bersama BPBD melakukan pengecekan dan ternyata di bawah itu ada semacam pusaran air,” ujarnya.
Menurutnya, pusaran itu muncul karena kontur atau bentuk sungai pada bagian bawah. Selain itu, pusaran air sifatnya cenderung menghisap.
“Karena korban terakhir ini adalah melakukan penyelaman dan muncul, setelah itu menyelam dan tidak muncul. Kemungkinan karena terhisap pusaran air, kehabisan napas dan tenggelam,” ucapnya.
Karena itu, untuk masyarakat khususnya pengelola obwis khususnya yang berhubungan dengan air harus menyiapkan atau memastikan SOP keamanan. Semua itu untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.
“Paling tidak jika belum ada prosedur keamanan yang jelas kita sarankan untuk jangan beroperasi dulu,” katanya.
(Red)
