Hukum dan Kriminal
Seorang Oknum Guru SD Minta 3 Murid Sodomi Dirinya di Belakang Sekolah

Guru SD yang paksa murid sodomi muridnya di Muratara, Sumsel. (Foto: Dok. Polres Musi Rawas Utara)
Musi Rawas – Berita Patroli – Kasus guru paksa anak didik sodomi dirinya kembali terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel) tepatnya di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). Kali ini pelaku merupakan guru SD yang minta 2 muridnya dan seorang lainnya menyodomi dirinya di belakang sekolah tempatnya mengajar.
Pelaku bernama Imam Mahdi (35), guru SD negeri di Muratara berstatus ASN. Saat diperiksa di Polres Muratara, terungkap Imam meminta korban menyodomi dirinya.
Kasus tersebut terungkap setelah ibu seorang korban berinisial FA (13) melaporkan anaknya disodomi pelaku di sebuah pondok di belakang SD negeri di Desa Noman, Kecamatan Muara Rupit, Muratara. Usai ditangkap dan diperiksa secara intensif, ternyata terungkap FA dipaksa pelaku untuk menyodomi dirinya.
“Iya, dari pemeriksaan memang informasinya korban ini yang dipaksa pelaku untuk melakukan perbuatan itu (menyodomi pelaku),” ungkap Kasat Reskrim Polres Muratara AKP Sofian Hadi dikonfirmasi wartawan, Selasa (18/7/2023).
Terungkap pula korban bukan hanya FA, dua rekan FA juga menjadi korban pencabulan pelaku, yakni AG (13) dan EA (12). FA dan EA merupakan murid pelaku di SD tersebut. Sementara AG siswa SMP teman bermain FA dan EA. Untuk menjalankan aksi bejatnya, pelaku menjanjikan akan memberikan uang masing-masing Rp 30 ribu.
“Setelah melakukan itu, pelaku ini memberikan uang sebesar Rp 30 ribu ke korban,” ungkap Sofian.
Aksi bejat itu pun ternyata tak sekali dilakukan Imam, Ia juga pernah melakukan hal serupa terhadap FA di perpustakaan sekolah. Pemaksaan sodomi di belakang gedung SD ini ternyata bukan yang pertama kali dilakukan Imam. Sebelumnya, dia pernah melakukan hal serupa terhadap korban FA di perpustakaan sekolah.
“Sebelumnya, pelaku juga pernah melakukan hal yang sama terhadap korban FA di ruang perpustakaan beberapa bulan lalu. Hingga kini pendalaman masih terus dilakukan,” tutupnya. (Red)
