Berita Nasional
“Leo Ijie : Padahal saya sudah minta maaf”… Polresta Sorong Kota tetapkan Advokat LBH Kaki Abu sebagai tersangka

Leonardo Ijie (tengah) bersama Ketua MUI Abdul Manan Fakaubun (kanan) dan Tokoh Muslim Papua Idris Wugaje (kiri) pemeriksaan atas penetapannya sebagai tersangka, Jumat (16/6/2023).
Jayapura – Berita Patroli – Polresta Sorong Kota menetapkan Leonardo Ijie, advokat LBH Kaki Abu, menjadi tersangka atas dugaan mengeluarkan kata-kata yang menodai satu agama tertentu. Penetapan status ini dikeluarkan melalui Surat Ketetapan Nomor:S.TAP/92/V/2-23/Reskrim tertanggal 30 Mei 2023.
Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polresta Sorong Kota, Ipda Askar, mengatakan proses pemeriksaan sempat ditunda. Namun, ia memastikan pemeriksaan terhadap pengacara yang akrab disapa Leo ini akan dilakukan hari ini, Jumat (16/06/2023).
“Jumat lalu, kami rencanakan dan juga hari apa itu kami panggil untuk menghadap Jumat (9/6/2023) kemarin, hanya Pak Ijie, beliau lagi di luar daerah. Jadi ada surat dari Kuasa Hukumnya yang menyampaikan kalau beliau belum bisa hadir, waktu itu minggu lalu. Terus kami juga dapat surat lagi dari kuasa hukumnya (bahwa) Pak Ijie bersedia hadir untuk memenuhi panggilan (hari ini, Jumat) rencananya dari kuasa hukumnya itu pukul 15.00 (waktu Papua) mereka mau datang. Mudah-mudahan datang,” kata Ipda Askar, Jumat (16/6/2023).
Ipda Askar belum memastikan apakah Leo langsung ditahan atau hanya menjalani pemeriksaan.
“[Agendanya] pemeriksaan tersangka,” jawabnya, dilanjutkan, “Hmm, nanti kami masih akan koordinasi dengan pimpinan (apakah langsung ditahan atau hanya pemeriksaan),” katanya.
Kuasa hukum enam terdakwa kasus penyerangan Posramil Kisor di Kabupaten Maybrat, ini dikenakan pasal 45a ayat (2) jo pasal 28 ayat (2) UU RI Nomor 19 tahun 2016 Tentang Perubahan atas UU nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dan/atau pasal 156a KUHP dan/atau pasal 156 KUHP.
Isi pasal tersebut berbunyi melakukan tindak pidana dengan sengaja menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan SARA dan/atau barang siapa yang sengaja dimuka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhada suatu agama yang dianut di Indonesia.
Sementara itu, Leo yang dihubungi terpisah mengaku siap memenuhi panggilan Polresta Sorong Kota dan menjalani pemeriksaan.
“Pagi ini kami sudah siap, saya akan diantar teman-teman advokat, teman-teman HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) serta pemuda-pemudi yang siap mendukung,” kata Leo kepada Jubi melalui sambungan selulernya.
Kendati demikian, ia menyayangkan dilayangkannya surat penetapan ini. Pasalnya, sehari setelah demo yang dilakukannya pada 3 Januari 2022 lalu, dirinya telah melakukan pertemuan dan mengeluarkan permintaan maaf kepada publik melalui konferensi pers di Kota Sorong. Dirinya juga mengaku telah diinformasikan oleh pihak Kepolisian, bahwa kasusnya telah dihentikan pada tahun lalu.
“Saya juga kaget pas surat ini keluar, padahal saya sudah minta maaf kepada publik, itu cuma selang satu hari setelah aksi itu. Beberapa kali ada pertemuan dulu dan saya diinformasikan masalah ini tidak dilanjutkan atau dihentikan. Tapi, ya, bagaimanapun saya harus hargai proses hukum. Saya akan datang,” kata Leo. (Red)
