Razia
Berjualan Miras di Bulan Ramadhan Berujung Diluruk Warga

Ratusan warga ngeluruk rumah penjual miras (Dok. Istimewa)
SIDOARJO – Berita Patroli – Ratusan warga Dusun Kedayon, Desa Sumput, Kota Sidoarjo ngeluruk rumah warga yang berjualan miras. Mereka menolak keberadaan warga tersebut.
Massa warga yang didominasi kaum hawa merasa resah lalu mendatangi rumah RK (31) yang diduga menjual miras sekitar pukul 22.00 WIB. Kapolsek dan Danramil Kota Sidoarjo berusaha menenangkan warga sehingga tak ada keributan berlebih dalam aksi tersebut.
Warga kesal karena RK tetap aja berjualan miras meski di bulan Ramadan. RK sendiri diamankan ke Polsek Kota Sidoarjo untuk menghindari amuk massa.
“Sebelumnya sudah dilakukan mediasi diduga penjual miras bersama warga, namun RK tetap menjual miras. Sehingga warga sepakat menolak bahwa di kampung tidak menginginkan bahwa rumah dijadikan transaksi penjualan miras,” ujar Kades Sumput, Kautsar di balai desa, Minggu (24/3/2024).
Sementara itu Ketua RW 4, Desa Sumput Abdul Latif mengaku bahwa RK sudh sekitar 2 tahun berjualan miras. Dan terasa miris karena rumah RK bersebelahan dengan mushala.
“Ironisnya penjual miras tersebut rumahnya bersebelahan dengan musala sehingga warga kompak untuk menolak peredaran miras di kampung Sumput,” kata Latif
“Kalau ditegur warga, penjual miras tersebut malah marah-marah, dan menantang warga untuk melaporkan ke aparat. Sehingga warga merasa geram dengan keberadaan penjual miras tersebut. Ahkirnya warga meski larut malam tetap berunjuk rasa untuk menolak keberadaannya,” jelas Latif.
(Red)
