Hukum dan Kriminal
Aksi Dokter Hewan Gadungan di Blitar Terbongkar, Berikut Fakta-faktanya..

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Disnakkan Kabupaten Blitar, Nanang Miftahuddin
Blitar – Berita Patroli – Praktik dokter hewan gadungan di Kecamatan Wates, Blitar akhirnya terbongkar. Sang dokter ternyata tidak mengantongi sertifikasi sebagai dokter hewan dan tidak punya izin praktik.
Terbongkarnya praktik dokter gadungan ini berawal dari laporan warga. Saat ini, tempat praktik dokter hewan gadungan itu sudah ditutup.
1. Sudah Beroperasi 8 Tahun
Ternyata, dokter hewan gadungan ini sudah melakukan aksinya selama 8 tahun. Pelaku berinisial QR telah membuka praktik sejak 2015.
“QR memiliki tempat praktik di Kecamatan Wates sejak 2015,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Disnakkan Kabupaten Blitar Nanang Miftahuddin, Jumat (13/10/2023).
2. Berawal dari Laporan Warga
Nanang mengatakan, terbongkarnya aksi QR ini usai pihaknya mendapat pengaduan atau laporan dari masyarakat yang menduga praktik dokter hewan tersebut merugikan warga sekitar.
Akhirnya terungkap bahwa dokter hewan berinisial QR itu memang tidak mengantongi sertifikasi sebagai dokter hewan. Selain itu yang bersangkutan juga tidak memenuhi izin pembukaan praktik itu.
“Dari laporan itu kami telusuri, kemudian benar yang bersangkutan adalah QR. Sudah kami lakukan pembinaan dan dia memang mengakui bukan dokter hewan,” imbuhnya.
3. Dokter Hewan Gadungan Ngaku Masih Kuliah
Nanang menjelaskan, QR mengaku tengah mengikuti diklat inseminasi buatan dan menempuh pendidikan D3 kesehatan di salah satu perguruan tinggi. Namun dia memang belum menuntaskan pendidikan itu dan belum mendapatkan ijazah.
Nanang mengatakan seorang dokter hewan harus memenuhi legalitas perizinan praktik meski sudah memiliki kemampuan dasar.
“Secara aturan membuka praktik tanpa memiliki keahlian dan belum berizin tentu tidak boleh. Bahkan orang yang sudah sarjana namun belum berizin juga belum boleh buka praktik,” jelasnya.
Berdasarkan Permentan Nomor 3 Tahun 2019, jasa medik veteriner wajib mengantongi legalitas surat ijin praktik dokter. Sedangkan para medik wajib memiliki Surat Izin Praktik Paramedik (SIPP).
4. Biasa Periksa Hewan Ternak
QR biasanya melayani kesehatan hewan besar seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba. Setelah dibina, QR berjanji tidak akan membuka praktik hingga perizinannya terpenuhi.
5. Tempat Praktik Dokter Hewan Gadungan Ditutup
Kini, tempat praktik milik QR sudah ditutup oleh Disnakkan Kabupaten Blitar. Nanang mengimbau kepada masyarakat agar bisa membedakan antara dokter hewan dan petugas kesehatan hewan.
“Sebenarnya ini juga karena masyarakat salah persepsi. Mereka menganggap semua pelayanan kesehatan hewan itu pasti dokter hewan, namun itu belum tentu. Jadi perlu diperhatikan dulu,” tandasnya.
(Red)
