Hukum dan Kriminal
Dendam !! Seorang Pria Nekat Tusuk Tetangga Pemerkosa Ibunya Hingga Tewas

Holili saat diperiksa polisi usai tusuk tetangga yang perkosa ibunya hingga tewas
PROBOLINGGO – Berita Patroli – Amarah Holili Abdianto (23) tak bisa dibendung saat mendengar kisah pilu sang ibu yang mengaku telah diperkosa tetangganya Torawi (59). Bara dendam ini semakin menggebu hingga ia nekat menusuk Torawi sampai tewas.
Holili dan Torawi merupakan warga Dusun Pendo, RT 004/RW 002, Desa Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Torawi tewas usai dibacok Holili pada Senin (9/10/2023) malam.
Korban meninggal karena mengalami tujuh luka bacokan senjata tajam (sajam) di tubuhnya. Jenazah korban pun dievakuasi ke Kamar Mayat RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Kepala Dusun Pendo, Desa Liprak Kidul, Nur Hasan mengatakan, sekira pukul 19.00 WIB, korban menghadiri acara Maulid Nabi. Sepulang dari acara Maulidan, korban dicegat pelaku yang saat itu sudah membawa pisau.
“Saat dicegat, pelaku langsung menusuk korban di bagian belakang. Meski sudah ditusuk pakai pisau, korban sempat melarikan diri, tapi mungkin banyak kehilangan darah, jadi ketika sampai di Puskesmas Banyuanyar, korban sudah meninggal dunia,” terangnya.
Sementara itu, keponakan korban, Zainal Abidin (42) membenarkan pembacokan terjadi sepulang menghadiri undangan di desa tetangga. Saat pulang mengendarai sepeda motor, korban tiba-tiba ditikam hingga terjatuh, lalu ditikam kembali oleh pelaku.
“Pelaku sendirian dan korban juga sendirian, jadi setelah ditikam pertama kali, korban sempat lari sama sepeda motornya, tapi saat jatuh ditikam lagi sama pelaku,” ungkap Zainal saat ditemui di Kamar Mayat RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Holili dendam kepada korban karena telah memerkosa ibunya F (40) dan melakukan pengancaman dengan pisau. Sang ibu menceritakan pemerkosaan itu kepada Holili seminggu usai kejadian.
Kanit Reskrim Polsek Banyuanyar Aipda Andre Okta mengatakan, pelaku marah besar setelah mengetahui dan mendengar kejadian pemerkosaan terhadap ibunya. Pelaku pun langsung menikam korban saat melintas seorang diri di pekarangan rumahnya.
“Setelah menikam korban, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Banyuanyar dengan diantar langsung oleh ayahnya. Saat ini pelaku sudah kami amankan, masih kami periksa dan mintai keterangan,” kata Andre saat dikonfirmasi, Selasa (10/9/2023).
Ia menjelaskan korban sempat dibawa ke Klinik Nurrizma Desa Liprak Kidul. Namun, sebelum dilakukan pertolongan medis, korban sudah meninggal dunia diduga karena terlalu banyak mengeluarkan darah.
“Ayah pelaku tidak tahu jika penganiayaan yang dilakukan anaknya lantaran sakit hati ibunya diperkosa. Ayahnya tahu saat menyerahkan anaknya ke Polsek Banyuanyar,” ucap mantan Kanit Reskrim Polsek Gending itu.
Sementara itu, lokasi pembacokan Holili pada Torawi (59) dijaga ketat polisi. Ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi balas dendam dari keluarga korban.
Kapolsek Banyuanyar, AKP Yuliana mengatakan penjagaan dilakukan sebagai antisipasi adanya serangan kepada pihak keluarga pelaku. Terlebih, lagi jarak antara rumah pelaku dengan korban masih berdekatan atau berhadap-hadapan.
“Rumahnya berhadapan, masih dalam satu halaman. Semoga saja, atas kejadian ini bisa saling menyikapi dengan dewasa sehingga tidak sampai terjadi aksi balas dendam,” kata Yuliana, Selasa (10/10/2023).
Tak hanya berjaga-jaga saja, polisi juga melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat. Ini bertujuan untuk mendekati kedua belah pihak agar di kemudian hari tidak ada aksi saling membalas oleh keluarga masing-masing.
“Pelaku sudah kami serahkan ke Satreskrim Polres Probolinggo dan sekarang masih dalam pemeriksaan,” ungkap mantan Kapolsek Krejengan itu.
(Red)
