BREAKING NEWS
Promosi Dipindah Tugaskan jadi Kanit II Sigar Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, “Polisi yang Diumpat dan Dicakar di Suramadu”

Dirlantas Polda Jatim Kombes Muhammad Taslim saat memberikan penghargaan ke Kanit PJR Jatim 8 Suramadu Ditlantas Polda Jatim AKP Farida Aryani
Surabaya – Berita Patroli – Pengendara mobil yang mencakar dan mengumpat polisi di Suramadu telah ditetapkan tersangka. Pria bernama Moh. Huzaini sudah dua kali mangkir dari pemanggilan polisi. Kasus tersebut viral di media sosial.
Kini Kanit PJR Jatim 8 Suramadu Ditlantas Polda Jatim AKP Farida Aryani, yang bertugas saat kejadian tersebut mendapatkan promosi. Ia dipindah tugaskan menjadi Kanit II Sigar Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Muhammad Taslim mengatakan hal tersebut sebagai promosi untuk Farida. Sekaligus menjadi contoh baik untuk instansi kepolisian maupun publik.
“Intinya, beliau menjadi contoh dalam penegakan hukum yang humanis dan sesuai prosedur,” kata Taslim saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (24/9/2023).
Meski tidak ada kenaikan pangkat dan hanya perubahan jabatan, ungkap Taslim, promosi tersebut sebagai apresiasi untuk Farida. Menurutnya, Farida sudah melaksanakan teori, praktik, dan tindakan dengan benar saat menjadi Kanit PJR Suramadu hingga dilukai pelanggar.
“Betul, kami pindah ke Subdit Gakkum untuk memberikan contoh dalam penegakan hukum dalam pelanggaran lalu lintas yang baik dan benar,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim Kompol Erik Bangun Prakasa. Ia menyebut sikap dan sifat Farida ketika mendapat tekanan dari Huzaini sudah sesuai prosedur.
“Meskipun ada tekanan dari pelanggar, namun tetap sabar dan proporsional dalam menghadapi pelanggar tersebut,” tuturnya.
Ia berharap apa yang dilakukan Farida bisa menjadi contoh dan motivasi bagi polisi lain. Dengan begitu, apabila terjadi hal serupa, dapat diantisipasi dan dilakukan penindakan tanpa kekerasan.
“Proses hukum dijalankan sesuai prosedur, tindak lanjut dari penyerangan kepada petugas. Hal ini menjadi contoh agar ke depan bisa saling menghargai,” tutupnya.
(Red)
