Hukum dan Kriminal
Eksploitasi Anak Via TikTok dan Raup Keuntungan Rp 50 Juta/Bulan, Pengelola Panti di Medan Ditahan

Pengelola panti asuhan yang viral mengeksploitasi anak di Medan ditetapkan tersangka dan ditahan
MEDAN – Berita Patroli – Polisi telah menetapkan seorang pengelola Panti Asuhan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya yang berada di Jalan Pelita, Medan, menjadi tersangka. Pengelola panti bernama Zamanueli Zebua (ZZ) itu diduga mengeksploitasi anak panti untuk kepentingan pribadi melalui media sosial TikTok.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh media, Kamis (21/9/2023), aksi dari Zamanueli awalnya terungkap saat satu video bernarasi seorang pengasuh panti asuhan memberi makan bubur ke bayi berumur dua tahun viral di media sosial. Dari video itu terlihat seorang pria yang sedang memberi bubur terhadap seorang bayi secara terus menerus.
Usai video itu membuat heboh, polisi pun turun mengecek hal tersebut. Hasilnya polisi menangkap Zamanueli yang mengelola panti asuhan bersama istrinya, dan kemudian menjadi tersangka usai diperiksa.
Total ada 26 orang anak yang berada di panti tersebut. Dari hasil interogasi, ZZ mengaku baru 4 bulan terakhir ZZ gencar melakukan eksploitasi melalui media sosial TikTok guna menggugah hati netizen.
“Itu satu bulan bisa Rp 20 juta-Rp 50 juta yang didapatnya. Jadi, anak-anak ini pada momen tertentu, disyuting agar bisa menggugah hati netizen untuk memberikan donasi,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda, Rabu (20/9/2023).
“Dari itu, dia meminta semacam donasi dan itu berdatangan. Bahkan tidak hanya dari Indonesia tapi juga dari luar negeri,” sambungnya.
(Red)
