Connect with us

Berita Patroli

BREAKING NEWS

Seorang Ibu di Sampang Kehilangan Bayinya saat Ditinggal Jadi TKI

Ibu di Sampang kehilangan bayinya saat ditinggal menjadi TKI di Malaysia

Sampang – Berita Patroli –  Tidak ada ibu yang ingin kehilangan anaknya. Hal ini yang dirasakan Rofiah (40), warga Desa Aeng Sareh, Kecamatan Kota Sampang. Rofiah mengaku sedih anaknya dibawa kabur mantan suami saat dirinya tengah menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Rofiah berjanji akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan kembali buah hatinya. Anaknya yang baru genap berumur satu tahun, diduga diambil paksa mantan suaminya, Halili yang dulu sempat menikah siri dengannya.

Aksi Holili ini dilakukan saat Rofiah bekerja menjadi TKI di Malaysia demi memenuhi kebutuhan hidup.

Rofiah mengaku sudah kehabisan akal untuk mengambil kembali bayinya yang kini disembunyikan Halili. Upaya secara kekeluargaan sudah tiga kali ditempuh, namun bayinya masih gagal dibawa pulang.

“Tiga kali saya datang ke rumah Halili, tapi tidak pernah ditemui, keluarganya kompak ngaku tidak tahu. Sampai saya seperti orang gila dan pingsan di sana, anak saya tidak juga dikembalikan,” ucap Rofiah, sembari menangis menceritakan kisah pilunya, Kamis (7/9/2023).

Rofiah semakin tak kuasa menahan air matanya. Apalagi saat melihat sang buah hati dari postingan foto dan video anaknya di media sosial Halili. Bayi tersebut merupakan buah cintanya dengan Halili, warga Pamekasan, yang saat itu sama-sama merantau di Malaysia awal 2021.

“Saya pulang ke Indonesia saat hamil 3 bulan karena dijanjikan mengurus surat nikah (yang sah secara negara). Namun, hingga Agustus 2022 anak saya lahir, surat nikah bahkan nafkah kami pun tak terurus,” katanya sembari menyeka air mata

“Bahkan saya sendiri yang harus cari pinjaman untuk biaya persalinan. Mulai itu hubungan kami renggang, bahkan tiap bulan hanya diberi uang belanja Rp 200 ribu, itu pun berjalan selama 6 bulan,” imbuhnya

Merasa kebutuhan hidupnya tidak tercukupi, Rofiah pun memutuskan untuk kembali bekerja di negeri Jiran. Sementara, bayinya yang saat itu masih berusia 7 bulan, dititipkan kepada anak pertamanya yang sudah menikah.

“Sekitar bulan April 2023, saya nekat berangkat kembali (kerja di Malaysia) untuk cari tambahan biaya anak saya. Sebab Halili menolak berangkat lagi,” kesalnya.

Lalu, perasaannya tidak tenang, sebab bayi laki-laki itu diminta mantan suaminya. Ia pun melarang hal ini dengan tegas. Benar saja, dua bulan bekerja di Malaysia, Rofiah mendapat informasi bahwa sang buah hati dibawa kabur mantan suami.

“Mendengar kabar itu, saya langsung pulang ke Indonesiapada Juni 2023,” ucapnya.

Setelah upaya kekeluargaan melalui tokoh sesepuh Desa yang dilakukannya tidak berhasil, Rofiah pun langsung melaporkan Halili atas aksi penculikan anaknya ke kantor polisi.

“Kami laporan ke Polres Sampang sudah tiga bulan lalu, namun sampai sekarang belum ada titik terang. Harapan kami polisi bekerja profesional,” kata Rofiah.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sukaca memilih hati-hati dalam menangani perkara ini. Untuk menguatkan langkahnya, petugas menunggu hasil koordinasi dengan tim ahli.

“Awal kami coba lakukan dengan kekeluargaan namun belum ada titik temu. Kita sudah koordinasi dengan tim ahli, kita tunggu 2 sampai 3 hari ke depan,” tandas Sukaca.

(Red)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in BREAKING NEWS

To Top