Hukum dan Kriminal
Endorse Judi Online, 7 Wanita di Ngawi Ditangkap

Foto: Sebanyak 7 perempuan di Ngawi ditangkap karena menerima endorse judi online
Ngawi – Berita Patroli – Sebanyak 7 perempuan di Ngawi diringkus polisi karena terlibat judi online. Mereka diamankan karena menerima endorse atau mempromosikan judi online di media sosial Instagram.
“Ada 7 wanita yang kita amankan dalam kasus judi online. Jadi berkat tim cyber patrol Polres Ngawi yang melaksanakan patroli siber, menemukan akun medsos IG yang terindikasi melakukan promosi judi online,” ujar Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono, Jumat (1/9/2023).
Para tersangka yang diamankan, kata Argo, semua warga Ngawi. Mereka berinisial TRO (19), IDP (21), AES (21), RT (23), SAC (21), RDD dan JSD. Tersangka diamankan di dua lokasi berbeda yakni rumah kediaman TRO dan rumah kediaman RDD.
“Kita amankan dari dua lokasi berbeda rumah tersangka yakni di Dusun Belikwatu Desa Sumberbening Kecamatan Bringin rumah TRO. Kemudian lokasi kedua diamankan di rumah RDD masuk Dusun Nanggalan, Desa Babadan Kecamatan Paron,’ terang Argo.
Argo menambahkan semua tersangka diamankan di hari yang sama yakni Rabu (23/8/2023). Namun dalam waktu yang berbeda. “Mereka diamankan Rabu lalu di rumah TRO dan RDD,” tandas Argo.
Argo menjelaskan dari tangan tersangka turut diamankan barang bukti beberapa ponsel. Alat ini diduga digunakan untuk mempromosikan melalui media sosial mereka.
“Barang bukti yang diamankan antara lain beberapa ponsel berbagai jenis yang berisi akun medsos promosi judi online. Serta uang hasil endorse antara Rp 1 juta hingga Rp. 6 juta. Serta buku rekening bank serta barang bukti lainnya dari para pelaku,” tandas Argo.
Kasat Reskrim Agung Joko Haryono menjelaskan dari endorse mempromosikan judi online tersebut para tersangka mengaku mendapatkan keuntungan Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.
Para tersanga dijerat pasal 27 ayat 2 jo Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.
“Mereka mengaku untung Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Ancaman hukuman penjara bagi tersangka 6 tahun penjara,” ungkap Agung.
Agung lalu mengimbau masyarakat Ngawi untuk tidak melakukan kegiatan judi serta mempromosikan judi di media sosial. “Bermedsos dengan baik utamanya jangan mempromosikan judi,” tandas Agung.
(Red)
