Hukum dan Kriminal
Saat Tengahi Sengketa Tanah, Seorang Kakek di Situbondo Tewas Dikeroyok

Lokasi kejadian
Situbondo – Berita Patroli – Seorang kakek berusia 76 tahun di Situbondo mengembuskan napas dalam perjalanan ke rumah sakit. Ia tewas setelah dikeroyok tetangganya sendiri.
Korban adalah Madun, warga Desa Kayuputih, Panji, Situbondo. Sedangkan pelaku yang merupakan kakak beradik itu berinisial BSR (25) dan STR (45), juga warga setempat.
Kakek Madun tewas setelah banyak mengeluarkan darah dari kepalanya. Luka kepala itu terjadi setelah kepalanya dipukul menggunakan pipa besi oleh pelaku. Pemukulan dilakukan pelaku di rumah korban.
“Iya, betul. Korban meninggal setelah dianiaya pelaku di rumahnya sendiri. Pelaku yang masih tetangga itu saat ini dalam pengejaran,” jelas Kapolsek Panji AKP Nanang, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (21/8/2023).
Nanang mengatakan korban sempat dibawa ke Puskesmas setempat. Tapi karena lukanya cukup parah akhirnya dirujuk ke rumah sakit. Namun akhirnya meninggal dunia. Saat ini jenazahnya sudah dibawa pulang dan dimakamkan.
“Korban dinyatakan meninggal sekitar pukul 11.30 tadi siang saat dirawat RSUD dan saat ini sudah dimakamkan,” imbuh Nanang.
Keterangan dihimpun, muasal kejadian bermula saat pelaku berselisih batas tanah dengan Zaitun, yang merupakan keponakan korban. Korban mencoba untuk menengahi serta mendinginkan perselisihan tersebut.
Tanah yang jadi sengketa itu memang bukan milik korban, tapi milik keponakannya yang bernama Zaitun. Korban hanya ingin mendinginkan suasana dan menengahi percekcokan tersebut.
Namun rupanya para pelaku tak terima. Keduanya lantas mendatangi rumah korban lalu melakukan penganiayaan dengan menggunakan pipa besi dan langsung memukul kepala korban hingga akhirnya tewas.
(Red)
