Connect with us

Berita Patroli

KALBAR

Suami Baru Tahu Jika 4 Anaknya Bukan Darah Dagingnya , setelah 16 Tahun Menikah

Kuburaya . Berita Patroli – Seorang suami di Kalimantan Barat murka mendengar pengakuan sang istri saat liburan.

Bagaimana tidak, 16 tahun berumah tangga, ternyata empat anak yang lahir dari rahim sang istri bukanlah darah dagingnya.

Ternyata empat anak tersebut merupakan hasil dari selingkuhan istrinya bersama pria lain.

Murka mendengar pengakuan tersebut, suami bernama Joni (36) tega menganiaya istrinya, Siti Oktaviana hingga meregang nyawa.

Mengetahui istrinya sudah tidak bernyawa lagi, Joni yang merupakan warga Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat itu membuat skenario.

Skenario yang dibuat Joni seolah-olah istrinya meninggal akibat terjatuh dari motor.

Namun hasil autopsi mengatakan lain, bahwa Siti meninggal karena henti napas diakibatkan pelebaran pembulu darah di otak.

Hasil autopsi itu mengarahkan bahwa Siti meninggal karena penganiayaan benda tumpul.

Akhirnya polisi mengintrogasi Joni, dan menetapkan dia sebagai pelaku pembunuhan istrinya.

pelaku pembunuhan istri, Joni
Kasat Reskrim Polres Kubu Raya, Iptu Heru Anggoro saat konferensi pers, Jumat (28/7/2023) mengatakan, motif sementara karena pelaku sakit hati.

“Modus operandinya pelaku mencurigai korban ada pria lain sehingga membuat pelaku menjadi gelap mata dan nekat menganiaya korban hingga akhirnya korban meninggal dunia,” ucapnya.

Heru mengatakan, pembunuhan ini berawal ketika Joni dan istrinya, Siti sedang asik menikmati waktu berdua.

Saat itu Rabu (26/7/2023) sekira pukul 17.30 WIB, Joni dan Siti pergi berdua sambil bernostalgia tentang sama lalu di sebuah pondok di ladang milik mereka.

Joni kemudian bertanya kepada istrinya tentang kecurigaannya selama ini, apakah benar sang istri ada pria lain.

Sebab Joni merasa curiga dengan tingkah laku sang istri selama ini.

Awalnya Siti tidak menjawab dan membuat keduanya bertengkar.

Namun jawaban Siti justru mengejutkan Joni.

Siti mengaku bahwa keempat anak mereka bukanlah anak kandung Joni.

Pengakuan ini membuat Joni naik pitam dan menampar pipi istrinya itu.

“Saat pelaku terus bertanya siapa pria lain tersebut dan akhirnya dijawab oleh korban jika keempat anak pelaku bukanlah anak kandung dari pelaku,

yang membuat pelaku menjadi emosi dan menampar pipi korban sebanyak satu kali,” ungkap Kasat Reskrim.

Tak terima ditampar oleh Joni, Siti kemudian membuat pengakuan lagi bahwa inilah alasannya selama ini dia meminta untuk bercerai.

Sang istri mengancam akan melaporkan perbuatan suaminya kepada pihak kepolisian.

“Mendengar perkataan korban tersebut, membuat pelaku semakin emosi dan meninju mata korban mengenai pelipis kanan korban dan juga memukul bagian leher sebelah kanan korban,” kata Heru.

“Dan kemudian saat itu mereka bergumul di pondok ladang tersebut, korban sempat kabur dan berlari keluar pondok dengan membawa gunting di tangan kanan korban,” sambung kasat.

Saat itu juga, Joni langsung mengejar sang istri yang berupaya kabur dari pondok.

Sekitar 30 meter dari pondok tersebut, Joni berhasil merangkul dan menangkap istrinya dari belakang.

“Pelaku merebut gunting yang ada di tangan korban, sehingga akhirnya gunting tersebut terlepas sebagian di tangan pelaku,” kata Kasat.

“Kemudian pelaku dengan menggunakan gunting yang sebagian tersebut melakukan penusukan kebagian punggung belakang korban sebanyak lebih dari satu kali,” lanjutnya.

Sang istri mencoba melawan, namun karena kalah tenaga, lehernya dipiting oleh Joni hingga akhirnya pingsan karena mengalami lemas.

Buat Skenario Jatuh dari Motor

Setelah merasa tidak ada perlawanan dari sang istri, Joni melepaskan pitingannya kemudian memanggul tubuh istrinya dan membawanya ke motor.

Setibanya di motor, Joni mendudukkan istrinya di belakang, sambil mengendarai motornya ia memegang kedua tangan sang istri dengan tangan kirinya, dan tangan kanannya memegang stang motor.

“Di tengah perjalanan, pelaku menemukan ide untuk merekayasa dengan cara pelaku berpura-pura menjatuhkan sepeda motor tersebut dan pelaku beserta korban jatuh ke parit,

setelah jatuh ke parit, pelaku berpura-pura berteriak meminta tolong sehingga terdengar oleh warga,” kata Kasat.

Sang istri yang dalam keadaan belum sadar kemudian dibawa oleh Joni ke rumah orang tua istrinya tersebut.

Saat ditanyai oleh orang tua sang istri mengenai apa yang terjadi, Joni menjawab bahwa dirinya dan istri terjatuh di parit.

Tak kunjung sadarkan diri, sang istri kemudian dibawa ke Puskesmas terdekat.

Karena keterbatasan alat di Puskesmas tersebut, sang istri yang belum juga sadarkan diri dibawa menggunakan mobil pikap ke RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak.

Pada saat di IGD dan hendak dilakukan penanganan awal, sang istri dinyatakan sudah meninggal dunia.

Merasa curiga dengan kematian anaknya, orang tua sang istri meminta untuk dilakukan visum.

Saat itu juga jasad sang istri dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

“Menurut hasil autopsi, penyebab kematian korban adalah terhentinya pernapasan diakibatkan adanya pelebaran pembuluh darah di otak karena trauma,” sambungnya.

Pelaku di persangkaan pasal tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338 KUHP jo pasal 44 ayat (3) Undang-Undang No 23 tahun 2004 tentang Penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

Awal Kecurigaan Joni

Sementara itu menurut pengakuan Joni, dirinya telah menikahi sang istri selama 16 tahun.

Sebelum menikah, mereka telah berpacaran selama empat tahun.

Kini keduanya telah dikaruniai empat orang anak.

Pada saat penganiayaan tersebut, Joni mengakui gelap mata lantaran menaruh curiga sang istri ada main dengan pria lain.

“Dari dulu sejak menikah dengan istri saya, kalau saya minta awal-awal itu emang dia ndak mau ngasi, minta jatah suami istri,” kata Joni di Mapolres Kubu Raya, Jumat (28/7/2023).

“Alasannya capek dan segala macam,” jelasnya, dikutip dari TribunPontianak.

Sebelum peristiwa penganiayaan, Joni mengatakan dirinya sudah sebulan lebih bertengkar dengan istrinya.

Pertengkaran tersebut dikarenakan dirinya memergoki sang istri bermesraan dengan pria lain di sebuah tempat.

“Waktu sebulan lalu, jadi waktu itu dia masuk ke dapur ada hubungan mesra saya lihat, pas dia keluar saya tanya, kamu ada apa? Dipegang-pegang ada apa? Dia ndak mau ngaku,” katanya.

“Setelah 3 hari saya tanya-tanya terus saya mau bunuh diri dengan parang, jadi akhirnya istri saya ngaku sendiri, tapi dia bilang cuma dicium dan dipegang saja,” tandasnya. (Red)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in KALBAR

To Top