Hukum dan Kriminal
Oplos Obat Pertanian, Seorang Warga Blitar Diamankan

Foto: Tersangka pengoplos obat pertanian di Blitar
Blitar – Berita Patroli – MFA (22) warga Selopuro, Kabupaten Blitar ditangkap polisi usai kedapatan mengoplos obat pertanian. MFA diduga mengoplos obat pertanian berupa pestisida dengan bahan kimia lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
“Kami mendapatkan laporan dari warga yang merupakan petani, mereka membeli obat pestisida. Yang harusnya hama rumput ini mereda, tapi justru tumbuh subur,” ujar Kasat Reskrim Polres Blitar AKP M Gananta kepada wartawan, Jumat (28/7/2023).
Menurut Gananta, MFA mengoplos obat pestisida untuk mendapatkan keuntungan lebih. Modusnya, obat pestisida asli dicampur dengan bahan baku kimia lainnya. Bahan obat pertanian oplosan itu dijual kepada pengecer hingga secara online di market place.
“Itu (obat) asli, dicampur dengan bahan kimia lainnya dan air. Supaya isinya lebih banyak, kemudian dikemas dengan botol – botol kecil. Dan dijual kepada petani,” terangnya.
Sejumlah barang bukti turut diamankan oleh polisi. Diantaranya yakni, satu unit mobil carry, dua mesin pemasang segel, belasan botol bahan kimia, pewarna makanan dan sebagainya.
Di hadapan media, MFA mengaku sudah mengoplos obat pestisida itu sekitar satu tahun lebih. Dia belajar mengoplos secara otodidak, yakni dari video YouTube.
“Tidak setiap hari, cuma pas musim tanam saja. Produksinya tidak tentu. (Untungnya) sekitar Rp 10 juta per produksi,” katanya.
MFA diduga menggunakan hasil keuntungan obat pertanian oplosan untuk berfoya-foya. Atas perbuatannya itu, MFA disangkakan dengan Pasal 123 Jo Pasal 75 huruf b Undang-Undang Nomor 22 tahun 2019 dengan ancaman penjara paling lama 7 tahun. (Red)
