Hukum dan Kriminal
Berkedok Bantuan Panti Asuhan, Atlet SEA Games Magetan Tertipu Ratusan Juta

Polisi amankan sejoli asal Nganjuk/Foto: Istimewa
Magetan – Berita Patroli – Sejoli warga Nganjuk diamankan polisi Magetan. Pasalnya, keduanya melakukan penipuan terhadap Lulut Gilang Saputra (27), atlet gulat asal Magetan.
Sejoli, Dwi Al Qomar (23) warga Desa Waung Kecamatan Baron dan Anis Watul Hasanah (23) warga Desa Sambirejo Kecamatan Tanjunganom, melakukan penipuan berkedok menyalurkan bantuan kepanti asuhan.
“Betul kita amankan pasangan pria wanita asal Nganjuk yang kompak melakukan tindakan penipuan dengan kedok memberi bantuan kepada yayasan panti asuhan,” kata Kasatreskrim Polres Magetan, AKP Rudy Hidajanto saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (28/7/2023).
Rudy mengatakan korban merupakan atlet gulat meraih medali emas di perhelatan SEA Games Thailand beberapa waktu lalu. Pelaku, lanjut Rudy, melakukan modus dengan menelpon korban mengatasnamakan Rudy Wijaya, dari Dinas Sosial Magetan. Dalam perbincangan itu, pelaku mengaku akan membantu pembangunan tempat latihan gulat.
“Korban ini juara, sehingga banyak mendapat hadiah dari sponsor dan pemerintah. Dengan alasan pemerintah melalui Dinas Sosial akan membangun gedung latihan gulat di Magetan, pelaku meminta yang bersangkutan transfer uang ke panti sosial dan korban percaya,” kata Rudy.
Dia menjelaskan pelaku juga teman sesama atlet yang sebelumnya tidak diketahui jika pernah dipenjara di Lapas Madiun dalam kasus narkoba. Karena percaya Dinas Sosial akan membantu pembangunan tempat latihan gulat, korban melakukan transfer uang ke nomor rekening pelaku sebesar Rp 121 juta.
“Uang tersebut oleh pelaku pria inisial D kemudian di transfer kepada A pelaku wanita yang merupakan komplotan sekaligus teman kencannya. Kepada pelaku wanita D mentransfer uang hasil kejahatan Rp 97 juta. Si A ini yang melakukan registrasi kartu HP pelaku yang digunakan di Lapas Madiun,” papar Rudy.
Kini, polisi akan menjerat pelaku dengan Pasal 378 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1e, Pasal 56 ke 1e KUHP dengan ancaman hukuman selama lamanya 4 tahun penjara. “Ancaman hukuman 4 tahun penjara,” tandasnya.
(Red)
