Hukum dan Kriminal
“Kirim Pekerja Ilegal ke Suriah” 3 Jaringan TPPO Dibongkar Polda Banten

Polda Banten menangkap 5 tersangka kasus TPPO.
Serang – Berita Patroli – Jajaran Polda Banten membongkar tiga jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Lebak, Pandeglang, dan Serang. Salah satu agensi mengirim korban ke Suriah saat terjadi konflik bersenjata.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Didik Hariyanto mengatakan pengungkapan jaringan TPPO dilakukan oleh Ditreskrimum Polda serta Polres Lebak dan Pandeglang. Ada lima tersangka yang diamankan dari Serang hingga Jawa Tengah.
“Tiga kejadian ini modusnya sama, yaitu menawarkan gaji di atas Rp 5 juta, kenyataannya tidak sampai lima juta,” kata Didik di Mapolda Banten, Senin (24/7/2023).
Pengungkapan di Serang, tersangka yang diamankan adalah inisial MM (41). Dia diamankan di daerah Kecamatan Tanara. Tersangka memberangkatkan korban bernama AN (46) namun tidak diberikan gaji. Korban kemudian pulang pada 20 Juni dan sepekan kemudian tersangka ditangkap pada 28 Juni.
Kasus kedua adalah Polres Pandeglang menangkap dua tersangka, yaitu OS (34) dan US (25), di Cikeusik, Pandeglang. Kedua orang ini mengirim tenaga kerja ke Malaysia dengan iming-iming gaji Rp 10 juta per bulan.
Namun di sana korban hanya bekerja dua bulan dan sampai sekarang tidak bisa pulang ke Indonesia karena tidak memiliki uang. Gaji yang diberikan pun tidak sesuai dengan yang dijanjikan tersangka.
“Korban bernama IG saat ini masih di luar negeri,” ujarnya.
Terakhir adalah pengungkapan di Lebak atas nama tersangka SP (40) asal Malingping dan seorang perempuan inisial AD (53) dari Grobogan, Jawa Tengah. Kedua tersangka ini adalah perekrut tenaga kerja bernama SN (30) dan BH (30) yang dijanjikan kerja di Abu Dhabi dan Yordania. Namun oleh agensi ilegal ini korban dibawa ke Suriah di daerah konflik pada 2017.
“Selain gaji tidak sesuai, korban dipukul, mendapatkan perkataan kasar, dan akhirnya pulang,” ujarnya.
Begitu pulang ke Indonesia pada 2017, korban sempat mengalami trauma akibat disiksa majikan. Pada Juni 2023, korban memberanikan diri melapor ke Polres Lebak dan dilakukan penyelidikan oleh polres.
Berdasarkan penyelidikan, tersangka rupanya mengirimkan 10 orang ke Suriah di tahun itu. Korban dikumpulkan di Cililitan, Jakarta Timur, dan diberangkatkan ke Suriah.
“Setelah dari Lebak, korban sendiri dibawa ke Jakarta dan ketemu 10 orang korban tadi. Diberangkatkan tidak sesuai janji karena awalnya akan dibawa ke Abu Dhabi,” ujar Didik.
Tersangka AD (53) mengaku mendapatkan Rp 1,5-4 juta untuk satu orang yang diberangkatkan. Dia menjadi agensi sejak 1990-an untuk merekrut pekerja ilegal termasuk ke Suriah.
“Sudah lama, dari tahun 90-an, sudah ratusan orang,” kata tersangka.
(Red)
