Berita Nasional
Kemenkes Ungkap 1.931 Orang Kena Rabies di Kalbar, 11 Meninggal Dunia

Sebanyak 11 warga di Kalimantan Barat meninggal sepanjang tahun ini karena terkena penyakit rabies.
Berita Patroli – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan hingga saat ini terdapat 1.931 kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Kalimantan Barat (Kalbar) sepanjang Januari hingga Juni 2023.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyebut dari jumlah itu, sebelas orang di antaranya meninggal dunia. Rinciannya, delapan kasus terjadi di Kabupaten Sintang dan tiga lainnya di Kabupaten Landak.
“Sampai saat ini laporan GHPR di Kalimantan Barat berjumlah 1.931 kasus dan 11 kasus kematian,” beber Syahril kepada wartawan, Rabu (14/6).
Syahril menjelaskan gejala rabies pada manusia di tahap awal adalah demam, badan lemas dan lesu, tidak nafsu makan, insomnia, sakit kepala hebat, sakit tenggorokan, dan sering ditemukan nyeri.
Setelah itu, kata Syahril, akan ada rasa kesemutan atau rasa panas di lokasi gigitan, cemas, dan mulai timbul fobia yaitu hidrofobia, aerofobia, dan fotofobia sebelum meninggal dunia.
Dia mendorong begitu seseorang digigit oleh anjing gila, harus cepat dilakukan pencucian sekaligus diberikan suatu virus anti rabies.
“Ini betul harus dilakukan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kemenkes menyatakan 95 persen kasus penularan rabies di Indonesia sejauh ini disebabkan oleh gigitan anjing.
“95 persen kasus rabies pada manusia didapatkan lewat gigitan anjing yang terinfeksi,” ucap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Imran Pambudi lewat siaran pers, Sabtu (3/6). (Red)
