Ucapan Tegas Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran soal Kasus Anak Pejabat Pajak, Mengejutkan

Jakarta, Berita Patroli – Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran buka suara terkait kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio.

Fadil menegaskan latar belakang keluarga Dandy tidak akan memengaruhi proses hukum kasus penganiayaan terhadap anak pengurus GP Ansor bernama David tersebut.

“Kan sudah ditahan, sudah ditahan. Pokoknya kami luruskan semua, tidak usah khawatir kalau soal itu. Kami pastikan tidak melihat latar belakang,” tegasnya, Kamis (23/2/2023).

Lebih lanjut, Fadil mengatakan bahwa penyidik hanya akan mengacu pada temuan materi tindak pidana dalam proses penyelidikan dan penyidikan.

Oleh karena itu, pihaknya pun melakukan penahanan dan memproses hukum Dandy karena unsur pidananya sudah terpenuhi.

Kasus penganiayaan tersebut, sebelumnya sempat viral di media sosial.

Dandy menganiaya David hingga koma di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Senin (20/2/2023).

Kekinian, terungkap bahwa Dandy merupakan anak dari salah satu pejabat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Ayah Dandy adalah Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jaksel II Rafael Alun Trisambodo.

Atas kasus penganiayaan tersebut, Rafael sendiri telah menyampaikan permohonan maaf atas perbuatan sang anak.

“Saya Rafael Alun Trisambodo orang tua dari Mario Dendy dengan ini menyampaikan permintaan maaf kepada Mas David dan keluarga besar Bapak Jonatan, keluarga besar PBNU, dan keluarga besar GP Ansor. Dikarenakan perbuatan putra saya telah menyebabkan luka serius dan trauma yang mendalam,” tuturnya.

Akibat penganiayaan tersebut, David saat ini masih mengalami koma dan harus menjalani perawatan di ICU.

Rafael pun mengatakan ia selalu mendoakan kesembuhan David.

Sementara itu, polisi telah menetapkan Dandy sebagai tersangka.

Rafael mengatakan bahwa persoalan tersebut merupakan permasalahan pribadi anaknya.

Dia juga menyatakan akan mengikuti seluruh proses hukum yang berjalan.

Di sisi lain, Rafael turut menyadari bahwa perbuatan anaknya itu salah sehingga merugikan orang lain, mengecewakan, serta menimbulkan kegaduhan.(red)