Berita Nasional
Bos Hotel Dafam Surabaya Dituntut 3 Tahun
SURABAYA Berita Patroli
Sidang yang dijalani terdakwa The Irsan Pribadi Susanto memasuki agenda penuntutan dari jaksa penuntut umum (JPU).Bos Hotel Dafam Surabaya itu diseret ke meja hijau karena kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga .
Dalam sidang di ruang Garuda 1 Pengadilan Negeri (PN) Surabayayag, Jaksa Penuntut Umum Nur Laila menuntut terdakwa The Irsan Pribadi dengan hukuman 3 tahun penjara.
Dalam tuntutannya, JPU menyatakan terdakwa bersalah melanggar sebagaimana diatur dalam Pasal 44 ayat 1 dan Pasal 45 ayat 1 UU RI Nomor 23 tahun tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT).
“Memohon kepada majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menjatuhkan pidana kepada terdakwa The Irsan Pribadi Santoso dengan pidana penjara selama 3 tahun penjara,” kata JPU saat membacakan surat tuntutannya dalam sidang yang digelar Kamis, 2 Juni 2022.
Menurut pertimbangan JPU dalam hal yang memberatkan terdakwa menyebut bahwa terdakwa selalu berbelit-belit selama persidangan.
Selain itu, perbuatan terdakwa The Irsan Pribadi dinilai telah membuat istri dan anaknya trauma.
“Pertimbangan yang meringankan, terdakwa belum pernah dihukum, Irsan juga bersikap sopan dan menyesali perbuatannya. Selain itu, dia masih memenuhi tanggungjawabnya terhadap keluarga,” papar JPU.
Sementara itu, Filipus pengacara Irsan saat dikonfirmasi seusai persidangan mengatakan keberatan atas pertimbangan JPU dalam hal yang memberatkan.
Menurutnya, isi tuntutan semuanya tidak sesuai dengan fakta-fakta di persidangan.
“Termasuk dalam penuntutan apa yang hal-hal yang memberatkan untuk terdakwa. Pertama, terdakwa berbelit-belit dalam persidangan. Di mana berbelit-belitnya
“Kedua menimbulkan rasa trauma untuk istri dan anak-anak. Tahu dari mana jaksa itu menimbulkan trauma. Apakah memang anak-anak diperiksa?,” lajut dia.
“Jadi menurut saya penuntutan jaksa adalah titipan-titipan orang yang mempunyai kepentingan,” ungkap Filipus menegaskan.
Sedangkan Antonius Mon Safendy, pengacara Chrisney saat diminta tanggapannya atas tuntutan JPU menyatakan kesalutannya.
Dia menilai JPU telah mengakomodir seluruh fakta di dalam persidangan.
“Saya salut dengan JPU atas tuntutannya. Karena telah mengakomodir Untuk putusan kita serahkan kepada majelis hakim terhormat,” ucap Antonius.
Jaksa Nurlaila sebelumnya mendakwa Irsan menganiaya istri dan anaknya di rumahnya Jalan Dharmahusada Indah Utara pada 12 Mei 2021 dini hari.
Ketika itu, CH menyuruh Irsan yang baru pulang ke rumah untuk mandi di kamar mandi luar. Sebab, di kamar ada ketiga anaknya yang sedang tidur. Namun, Irsan tidak terima saat melihat istrinya mengambil HP-nya sendiri.
Irsan dengan cepat merebut HP tersebut dengan cara mencengkeram sambil menarik lengan istrinya hingga memar.
Anak pertamanya, RD berusaha melindungi ibunya dengan dengan memukul Irsan. Namun, ayahnya tersebut justru memukul anaknya itu dan memaki-makinya.
Irsan menyebut anaknya itu sebagai anak durhaka. CH tidak terima anaknya dimaki. Namun, Irsan justru semaki murka.
Terdakwa langsung menghantam bibir atas dan bawah korban dengan keras hingga badannya terpental jatuh ke belakang yang mengakibatkan bibirnya mengalami luka memar dan sobek sampai berdarah.(Tomy)
