Hukum dan Kriminal
Oknum TNI Pelaku Pengeroyokan di Wonoayu Ditangkap
Sidoarjo, Berita Patroli
Pelaku kasus pengeroyokan yang menewaskan korban bernama Andre Firmansyah warga Desa Simo Angin-angin, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo yang terjadi pada Selasa, (17/12 2019) lalu, berhasil diamankan.
Amalia Kasanah, istri korban berharap kasus pengeroyokan yang terjadi di depan Indomaret Wonoayu tersebut bisa dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.
Sudah 54 hari dia menunggu polisi untuk menemukan pelaku. Dua hari lalu, kabar itu tiba perempuan 25 tahun tersebut menyatakan, Rabu (5/2 2020) dia dimintai untuk datang ke polresta Sidoarjo.
Petugas mengabarkan bahwa identitas pelaku terungkap.” Perjuangan saya berhasil,” ucapnya.
Tiga orang telah diamankan TNI. Pelaku adalah anggota TNI, karena itu penanganan perkara dilimpahkan ke Detasemen Polisi Militer ( Denpom ) V/4 Surabaya.
Zain Dwi Nugroho membenarkan bahwa pelaku penusukan di Wonoayu sudah terungkap,” penanganannya sudah dilimpahkan ke Denpom V/4 Surabaya.” Ujarnya
Amalia mengaku bersyukur pembunuh suaminya telah tertangkap.
“Saya hanya mau keadilan yang seadil-adilnya untuk suami saya. Mohon pihak yang berwenang untuk melakukannya dengan baik,” pinta wanita 25 tahun tersebut, Jum’at, 7 Feb 2020.
Wanita berhijab tersebut juga mengatakan jika dirinya sudah ditunjukkan tiga foto pelaku yang sebelumnya telah diamankan. “Kemarin hari Rabu, 5 feb 2020. sore saya membuat laporan,” katanya.
Amel, panggilan akrabnya, juga berterima kasih kepada pihak kepolisian Polresta Sidoarjo khususnya unit Resmob Satreskrim. Ia mengungkapkan, karena selama ini dirinya dan pihak keluarga besarnya terus menunggu perkembangan informasi yang menewaskan suami tercintanya itu.
“Terima kasih sebesar-besarnya kepada unit Resmob Polresta Sidoarjo dan Bapak Kapolresta Sidoarjo. Saya tau sendiri seperti apa perjuangan anggotanya di lapangan selama menangani kasus yang menimpa suami saya. Bagi saya, ini sebuah pelayanan terbaik yang telah diberikan kepada warga yang membutuhkan seperti saya,” urai Amel.
Amel juga menyempatkan bercerita kronologi kejadian sebelum suaminya meninggal dunia di RS Delta Surya Sidoarjo.
Kronologi kasus pengeroyokan ini berawal saat Amel dan suaminya, Andre Firmansyah (korban) mengendari mobil Toyota W 1072 QD dalam perjalanan pulang dari Kota Malang. Dalam perjalanan itu, awalnya mobil yang dikemudikan suaminya merasa dihalang-halangi oleh mobil Pajero putih. Kejadiannya di kawasan pertigaan Cemengkalang, Sidoarjo, pada Selasa, 17/12 2019 malam.
“Saat itu, posisi mobil tidak di kiri juga tidak di kanan. Lajunya juga pelan,” ungkapnya.
Selang kemudian, kendaraan Pajero tersebut berhasil didahului dari sebelah kiri. “Sekitar wilayah Jimbaran seingat saya,” tambahnya.
Saat posisi mobil sejajar, tambah dia lagi, mobil yang disalip tersebut sempat membuka kaca mobil sebelah kiri. Ia mendengar ada teguran suara keras keluar dari mobil Pajero.
Tidak berhenti di situ, mobil yang ditumpangi Amel dan suaminya itu pun dikejar mobil yang disalip tadi. Drama tersebut sempat membuat dirinya khawatir.
“Selepas kawasan Jimbaran, ada sepeda motor dengan dua orang di atasnya yang juga membuntuti mobil saya dan menggedor-gedor,” bebernya.
Dia lantas berinisiatif berhenti di salah satu minimarket (Indomaret) dekat Pasar Wonoayu. Maksudnya, mau mencari tempat aman. Tapi saat turun dari mobil dia sudah disambut oleh sejumlah pengendara motor yang ikut memarkirkan kendarannya di minimarket itu. Di situlah terjadi pengeroyokan.
“Sebelumnya saya hanya di dalam mobil saja. Ketika melihat suami saya dikeroyok lebih dari 4 orang, akhirnya saya keluar mobil,” ungkapnya.
Di sana, Amel menyebut jika suaminya sempat ditendang dan dipukul wajah dan bagian tubuh lainnya. Setelah para pelaku kabur, Andre diketahui juga mengalami luka tusukan di perut.
“Mas Andre gak bilang kalau kena luka tusuk. Dia hanya bilang kalau dadanya sesak dan minta dibawa ke puskesmas saja,” ungkapnya sedih.
Proses penanganan medis mengatakan jika suaminya mengalami luka tusuk pada bagian perut dan akhirnya dibawa ke Rumas Sakit Delta Surya, Sidoarjo. Nahas, nyawa Andre tidak bisa tertolongkan.
Selama sebulan lebih, pihak polresta sudah mengumpulkan bukti dari rekaman CCTV di indomaret, baju korban yang dikenakan saat kejadian. Tak hanya itu, pihak kepolisian telah melakukan autopsi kepada tubuh korban.
Untuk menguak siapa pelaku penusukan korban, polisi juga sudah melakukan pemeriksaan kepada 9 saksi yang dimintai keterangan.
Adalah istri korban, tukang parkir, pegawai indomaret dan warga sekitar yang kebetulan ada di lokasi kejadian saat peristiwa tersebut terjadi.
Rekaman CCTV dikirim ke Labfor Polda Jatim untuk identifikasi pelaku dan nomor polisi dan kendaraan apa yang digunakan.
Dalam penyelidikan, diketahui bahwa korban baru merasa menjadi korban penusukan setelah para pelaku kabur. Dia lantas dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia saat dalam perjalanan.
Motif pembunuhan ini juga belum jelas. Namun dugaan kuat sementara, peristiwa itu bermula dari persoalan di jalan raya. (red)
