Connect with us

Berita Patroli

BREAKING NEWS

Kisah Kelam Ponari Si Rambo Asal Doko Blitar, 24 Tahun Silam Tuntut Keadilan

Ponari korban tembak Brimob. Saat tunjukan bekas luka tembak di perutnya

BLITAR – Berita Patroli

Sosok Ponari Kakek Tua Asal Doko yang masih Diberi Panjang Umur, Setelah Diberondong 3 butir timah panas Senjata Brimob, pada Kerusuhan Pada juli tahun 2000 Silam. Kini setelah 24 tahun Pasca Kerusuhan Antara PT.Tjengkeh Banaran dengan Warga Sidorejo, Sosok Rambo Asal Doko Kab.Blitar ini alami jalan Buntu untuk Tuntut Keadilan.

Disalah satu rumah sederhana di dusun Tlogo Arum rt 3 rw 7 Desa Sidorejo, Doko Blitar, team Berita Patroli Berhasil Mewawancarai Ponari si Rambo kakek 68 tahun, Salah satu dari 5 korban tembakan Brutal Brimob, pada kerusahan di PT. Tjengkeh Banaran, tepat pada Minggu Kliwon sekitar Juli tahun 2000 Silam.

Dalam keterangannya Ponari kala itu beserta warga lainnya Hanya melihat dilokasi kejadiian (Perkebunan Banaran) banyak warga sedang aksi demo di Perkebunan PT.Tjengkeh. Karena tuntutan Warga tidak dipenuhi oleh Pihak Perkebunan, akhirnya terjadi kerusuhan yang tidak terkendali. Aksi lemparan Batu warga ke polisi dan Brimob membuat Kericuhaan Meluas disekitar area kantor Perkebunan. Lemparan Batu di balas Dengan tembakan oleh Polisi.

Ponari tunjukan bekas lukas tembak tembus di bahu kirinya

Melihat beberapa warga terluka di sekitar pagar pembatas perkebunan, Bonari berusaha menolongnya. Namun Naas, Bonari langsung di berondong peluru Tajam senjata Brimob. Akibatnya Tubuh Ponari langsung bersimbah darah setelah 3 Peluru Tajam menembus Bahu.Perut Dan kaki kanannya.

” Waktu kejadian saya hanya ingin menolong warga yang terluka, saat mendekati Pagar, tau – tau saya di Dor sebanyak 3 x oleh Brimob, dan langsung tak sadarkan diri,” ujar Ponari Si Rambo.

Dari Keterangan Ponari, usai Kejadian Itu Dirinya Berserta 4 Korban Tembak lainnya langsung di larikan ke RS Ngudi waluyo Wlingi Untuk dapatkan Perwatan Medis. Namun 2 dari 5 Korban Tembak warga Sidorejo Atas Nama Marlin dan Samidi akhirnya Meninggal dunia. Sedangkan 2 warga lainnya Boimen dan Emblem juga dapatkan luka tembak di kedua kakinya.

Usai Kejadian Ponari harus di larikan ke Rs Bhayangkara Kediri, kemudian di rujuk Ke Rs Dokter Soetomo Surabaya. Beruntung Nyawa Ponari masih bisa terselamatkan.

Dari keterangan yang diterima Ponari dari salah satu anggota Polisi, bahwa dirinya dianggap provokator asal Dampit Malang. Padahal saat itu dirinya hanya ingin memolong warga yang terluka di lokasi Kejadian.

“Saya disebut provokator oleh Polisi dan dikira saya orang luar desa sini, makanya saya langsung di Dor,”

Ponari tunjukan luka tembak di kaki kanannya

Atas Kejadian ini Ponari disebut warga sekitar dengan sebutan, manusia dengan 9 nyawa.Karena meski dapat 3 x tembakan Brimob dirinya masih hidup.

” Puji sukur ke gusti mas, pasca Rentetan tembakan Brimob yang Tembus tubuhku ini, saya masih di kasih Panjang Umur dan sekarang usai saya 68, masih dalam keadaan sehat wall afiat, amin ,” Ucap sukur Bonari.

Dalam Kurun 24 tahun ini Ponari , Boimen dan Emblem berusaha menuntut keadilan atas kejadian tersebut. Namun 24 tahun itu pula 3 korban tembak yang masih Hidup ini alami jalan Buntu.

Dr. Suhadi S.H.,M.Hum selaku Konsultan Hukum Warga Sidorejo menuturkan, Selain akan dampingi warga atas sengketa dengan PT.Tjengkeh, kita juga siap dampingi 3 Korban tembak brutal Brimob untuk dapatkan keadilan dan Kopensasi,

” Kita siap dampingi para korban Tembak, karena itu salah satu bentuk Pelanggaran HAM yang harus kita dapatkan Keadilan sesuai Amanah Undang – Undang,” Ujar Dr.Suhadi S.H.,M.Hum.

Pasca kejadian memilukan tersebut, Kini kehidupan sehari – hari Ponari si Rambo asal Doko ini masih mampu jalani aktifitasnya, berkebun dan pelihara ternak. Akibat Luka tembak di bahu kirinya, akhirnya merembet ke urat tangan kiri Ponari yang membuat sebagian tangan Kirinya cacat Permanen. Sedangkan luka tembak di kaki kanannya membuat jalan kaki Ponari tidak normal, namun masih bisa digunakan untuk berjalan.

Beserta Semua warga Sidorejo, Ponari siap Berjuang untuk tuntut Keadilan atas hak warga. Karena pasca Kejadian tersebut ijin atas Pengelolaan perkebunan yang di klaim PT.Tjengkeh sudah mati. Sedangkan keberadaan kantor PT.Tjengkeh yang berada di Malang juga Fiktif.

Untuk surat ijin dan legalitas PT.Tjengkeh pihak desa tidak pernah di kasih. Keberadaan Brimob di area Perkebunan juga tidak ada ijin juga ke pihak Pemerintah desa. Bersambung…

(ris.had)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in BREAKING NEWS

To Top