Hukum dan Kriminal
Hukuman Terpidana Korupsi Pembangunan Jalan Tulungagung Bertambah Usai Kasasi Jaksa Diterima

Ari Kusumawati, Terpidana kasus korupsi pembangunan jalan Tulungagung
TULUNGAGUNG – Berita Patroli – MA menjatuhkan hukuman 4 tahun penjara terpidana korupsi pembangunan jalan Tulungagung, Ari Kusumawati. Hukuman itu bertambah dua kali lipat dibandingkan vonis pengadilan sebelumnya.
Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulungagung Amri Rahmanto Sayekti, mengatakan melalui petikan putusan kasasi No 4924 K/Pid.Sus/2023 yang diterima JPU majelis hakim mengabulkan memori kasasi yang diajukan oleh jaksa.
“Dalam putusannya, Mahkamah Agung membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Surabaya yang awalnya itu 2 tahun penjara dan denda Rp 50 juta menjadi empat tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider enam bulan kurungan,” kata Amri Rahmanto Sayekti, Sabtu (9/12/2023).
Selain itu MA juga menjatuhkan hukuman membayar uang pengganti sebesar Rp2.437.434.202,65. Namun untuk uang pengganti kerugian negara tersebut telah dibayarkan oleh terdakwa Ari sebesar Rp 2.531.896.554,22, dengan rincian Rp 1.669.696.544,22 dititipkan kejaksaan dan Rp 862.200.000,00 dibayar melalui kas daerah.
“Sehingga jumlah pengembalian uang pengganti dari saudari Ari terjadi kelebihan bayar Rp 94.462.351,57. Oleh majelis hakim, kelebihan itu harus dikembalikan ke Ari. Tapi ingat, sekarang dendanya naik jadi Rp 200 juta, ya harus dibayar,” imbuhnya.
Sebelumnya Ari Kusumawati Direktur PT Kya Graha menjadi pesakitan karena melakukan tindak pidana korupsi saat mengerjakan proyek pelebaran jalan di empat lokasi, yakni ruas jalan Jeli-Picisan, ruas Tenggong-Purwodadi, ruas Sendang-Penampean dan ruas Boyolangu-Campurdarat pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung tahun anggaran 2018.
Dalam pelaksanaannya proyek pemerintah tersebut diduga terjadi tindak pidana korupsi. Sebab, ada selisih antara hasil pekerjaan dengan jumlah anggaran yang telah dibayarkan.
Kejari Tulungagung menyebut kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp 2,4 miliar.
Proses hukum Ari Kusumawati sempat molor. Sebab, yang bersangkutan mangkir dari panggilan penyidik, sehingga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
(Red)
