Hukum dan Kriminal
Kasus Mafia BBM Subsidi Pasuruan, Tiga Terdakwa Divonis 7 Bulan Penjara

Sidang kasus mafia BBM Subsidi
PASURUAN – Berita Patroli – Tiga terdakwa kasus mafia penimbunan BBM bersubsidi di Pasuruan divonis tujuh bulan penjara. Selain penjara, tiga terdakwa kasus yang sampai ditangani Bareskrim Polri juga dikenai hukuman membayar denda Rp100 juta.
“Tiga terdakwa dikenai hukuman 7 bulan penjara dengan denda Rp 100 juta. Terdakwa terbukti bersalah melanggar Pasal 55 UU 22/2001 tentang Migas yang diubah dan ditambah Pasal 40 angka 9 UU No 6/2023 penetapan Perpu No 2/2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU junto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP,” ujar Ketua Majelis Hakim PN Kota Pasuruan, hakim ketua Yuniar Yudha Himawan di Pengadilan Negri Kota Pasuruan, Senin (4/12/2023).
Ketiga terdakwa Abdul Wahid, Bahtiar Febrian, dan Sutrisno. Majelis hakim juga memerintahkan beberapa barang bukti milik terdakwa seperti truk dan solar sebanyak 10 kiloliter disita negara.
Sementara itu, kuasa hukum ketiga terdakwa menyatakan masih pikir-pikir saat ditanya terkait pengajuan banding. “Nanti akan saya koordinasikan dulu bersama klien kami. Kalau saya sendiri akan ngotot untuk melakukan banding,” kata Rahmat.
Rahmat juga mengatakan bahwa putusan yang diberikan oleh majelis hakim terbilang sangat berat. Hal ini dikatakannya setelah mendapat perbandingan kasus yang serupa di Pengadilan Negri Bangil dan hanya diputus selama lima bulan penjara.
“Ya kalau putusan selama tujuh bulan ini saya kira bisa jadi rekor yang paling lama, karena sebelumnya di Pengadilan Negri Bangil hanya diputus selama lima bulan, itu juga dalam kasus yang sama,” tambahnya.
Senada dengan kuasa hukum terdakwa, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Feby Rudi Purwanto juga masih melakukan pikir-pikir terhadap kasus tersebut. “Kami akan melakukan pikir-pikir untuk melangkah kedepannya,” katanya.
Perlu diketahui, sebelumnya pada Selasa (11/7/2023) Bareskrim Polri melalui Dirtipidter mengamankan tiga orang yang melakukan penimbunan dan pengangkutan solar subsidi. Dari pengungkapan tersebut, polisi sempat melakukan penyegelan di dua lokasi yang menjadi tempat penimbunan solar subsidi.
Alhasil polisi berhasil mengamankan tiga tersangka yang menjadi otak dalam kasus penimbunan BBM solar subsidi di Pasuruan. Ketiganya yakni Abdul Wahid (55), Bahtiar Febrian Pratama (23), yang merupakan warga Pasuruan dan Sutrisno (50) warga Malang.
(Red)
