Marketing Toko HP di Surabaya Jadi Pesakitan Usai Gelapkan Nota Penjualan

Sidang perkara penggelapan toko handphone di Surabaya

Surabaya – Berita Patroli – Redy Winarno, seorang mantan pegawai marketing penjualan handphone di Surabaya jadi pesakitan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Ia didakwa Pasal 378 KUPH terkait penggelapan.

Terdakwa diketahui bekerja sebagai pegawai marketing di toko Asia Jaya di Rungkut, Surabaya. DI tempat kerjanya tersebut, terdakwa membuat nota fiktif penjualan handphone.

Saat itu, ia menggelapkan penjualan handphone Realme C55 6/128 seharga Rp 2.499.000 dan 1 HP Vivo Y16 4/128 seharga Rp 1.999.000. Aksinya ini, ia akui saat sidang di PN Surabaya yang digelar secara daring.

“Iya benar, Realme sama Vivo,” ujar terdakwa lewat video call saat persidangannya di Ruang Kartika 1, PN Surabaya, Senin (25/9/2023).

Aksi terdakwa tersebut kemudian terbongkar ketika pihak admin Toko Asia Jaya Rungkut Surabaya melakukan hasil cek stok barang. Hasilnya antara penjualan barang dan jumlah uang yang diterima oleh toko tidak balance. Aksinya pun terbongkar.

Pada persidangan tersebut, dua saksi turut dihadirkan yakni Iis Cahyaning Dewi sebagai pegawai bagian admin dan Dewi Kusrini sebagai HRD Toko Asia Jaya Rungkut.

Menurut para saksi, saat itu, toko ada nota penjualan tapi tidak ada uangnya. Setelah dicek, ternyata terdakwa melakukan penggelapan. Terdakwa kemudian mengakui dan menggunakan uang hasil penjualan untuk keperluan pribadinya.

“Ada nota, tapi tidak ada uang,” ujar Iis saat memberi kesaksiannya di persidangan.

Masih dari keterangan saksi, terdakwa diketahui melakukan aksinya pada Kamis 22 Juni 2023 sekitar pukul 21.30 WIB di Toko Asia Jaya Rungkut Surabaya.

Akibat ulah terdakwa, pihak Toko Asia Jaya Rungkut, Surabaya mengalami kerugian hinga Rp 4.498.000. Pihak toko pun kemudian melaporkan ulah terdakwa ke polisi dan kini jadi pesakitan di meja hijau.

(Red)