Hukum dan Kriminal
Gegara Kena Prank CCTV, Residivis Curanmor di Kediri Akhirnya Tertangkap Lagi

Residivis Curanmor di Kediri yang kembali diringkus setelah aksinya terekam CCTV dan penadah barang curiannya.
Kediri – Berita Patroli – Penyakit yang diidap pemuda asal Blitar ini kambuh lagi. Dia kembali nekat mencuri motor di Tulungagung, Blitar, dan Kediri. Padahal sebelumnya ia sudah pernah ditangkap dan dipenjara.
Penjara tidak membuat Dwi Nurdiansah (29), warga Desa Karanggondang, Udanawu, Kabupaten Blitar kapok. Setelah beberapa kali beraksi lagi, kiprahnya di dunia pencurian kendaraan bermotor kembali terhenti gegara CCTV.
Dwi kembali beraksi pada Minggu (30/7/2023) sore pukul 15.30 WIB. Pria berambut pirang itu beraksi di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
Motor yang dia sasar kali itu adalah Honda BeAT bernomor polisi AG 4038 ECQ milik Yohana Eka, seorang penjaga warung kopi. Aksinya sebenarnya mulus, hanya saja dia tidak sadar bahwa gerak-geriknya benar-benar tertangkap kamera CCTV.
Beberapa jam setelah menjual motor hasil curiannya, Dwi Nurdiansah dengan mudah ditangkap polisi saat kembali ke tempat penitipan motor yang lokasinya tidak jauh dari TKP.
Kapolsek Ngadiluwih AKP Iwan Setya Budi menjelaskan setelah menerima laporan kehilangan dari korban, polisi langsung mengecek saksi dan rekaman CCTV di lokasi kejadian.
Dari rekaman video CCTV itu diketahui bahwa sebelum mencuri motor Dwi terlihat menitipkan motornya sendiri di sebuah tempat penitipan yang tidak jauh dari TKP.
Polisi pun menunggu Dwi kembali untuk mengambil motor Yamaha Mio miliknya di tempat penitipan motor itu. Seketika saat batang hidung Dwi muncul, polisi segera ‘mengajak’-nya ke kantor polisi.
“Sekira pukul 18.30 WIB pelaku ini kembali ke tempat penitipan untuk mengambil sepeda motornya. Saat itulah kami amankan pelaku dan kami bawa ke Polsek Ngadiluwih,” kata Iwan kepada wartawan, Senin (31/7/2023).
Kepada polisi Dwi mengakui bahwa dia menjual motor curiannya kepada Sigit Suroso, warga Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek seharga Rp 5 juta dengan cara COD di Tulungagung.
“Motor ini dijual kepada penadah dengan cara COD di Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung sebesar Rp5 juta,” kata Iwan.
Dari keterangan itulah polisi segera meringkus Sigit sebelum penadah itu kembali menjual motor itu secara online. Ternyata, Sigit sebagai penadah sudah lebih dari 5 kali bertransaksi dengan Dwi.
“Menurut pengakuannya, pelaku sudah lebih dari 5 kali menerima penjualan kendaraan bermotor dari Dwi Nurdiansah tanpa dilengkapi dengan dokumen yang sah,” kata Iwan.
Kini kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polsek Ngadiluwih. Dwi Nurdiansyah pelaku pencurian akan dijerat pasal 362 KUHP, sedangkan Sigit Suroso bakal dijerat pasal 480 KUHP.
(Red)
