JATIM
Turis Mancanegara Berlibur ke Jember Karena Musim Tembakau

Jember Kembangkan Wisata Tembakau
JEMBER, Berita Patroli – Musim panen tembakau saat ini menyedot turis mancanegara ke Kabupaten Jember, Jawa Timur. Masa tinggal tamu berkewarganegaraan asing lebih lama dibandingkan biasanya.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember, Jawa timur, menyebutkan, komposisi tamu pengunjung hotel setara bintang pada Mei 2023 masih didominasi tamu domestik yakni 99,58 persen berbanding 0,42 persen tamu asing.
Namun, rata-rata lama menginap tamu mancanegara masih lebih lama dibandingkan tamu domestik yakni 3,39 hari berbanding 1,15 hari. “Kalau wisatawan domestik rata-rata orang Jember sendiri. Tidak mungkin menginap. Yang harus diupayakan datang adalah wisatawan domestik dari luar Jember,” kata Kepala BPS Tri Erwandi, Senin (3/7/2023).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia Jember Teguh Suprayitno mengatakan, para pengunjung berkewarganegaraan asing itu berbisnis tembakau. Mereka melakukan survei dan menginap agak lama karena tak hanya mengunjungi satu destinasi perkebunan tembakau.
“Yang kami lihat, semoga trennya tidak menurun, tamu-tamu dari Eropa pada bulan-bulan ini banyak ke Jember. Salah satunya karena memang sekarang di Jember musim tembakau,” kata Teguh Suprayitno.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jember 2021-2026 memang menempatkan tembakau sebagai satu keunggulan di antara keunggulan daerah lainnya. RPJMD mencatat pada 2020, produktivitas tembakau kasturi di Jember adalah 1.530 kuintal. Ada 23 kecamatan yang menjadi sentra budidaya yakni Kecamatan Kalisat; Kecamatan Pakusari; Kecamatan Sukowono; Kecamatan Sumbersari; Kecamatan Wuluhan; Kecamatan Arjasa; Kecamatan Ledokombo; Kecamatan Sumberjambe; Kecamatan Tanggul; Kecamatan Puger; Kecamatan Jelbuk; Kecamatan Rambipuji; Kecamatan Jenggawah; Kecamatan Balung; Kecamatan Ambulu; Kecamatan Mumbulsari; Kecamatan Silo; Kecamatan Tempurejo; Kecamatan Mayang; Kecamatan Patrang; Kecamatan Sukorambi; Kecamatan Kaliwates; dan Kecamatan Ajung.
Produktivitas tembakau rajang pada 2020 adalah 980 kuintal dengan sembilan kecamatan menjadi sentra, yakni Kecamatan Arjasa; Kecamatan Jelbuk; Kecamatan Tempurejo; Kecamatan Rambipuji; Kecamatan Panti; Kecamatan Sukorambi; Kecamatan Mumbulsari Kecamatan Puger; dan Kecamatan Sukowono.
Sentra tembakau white burley meliputi lima kecamatan, yakni Kecamatan Wuluhan; Kecamatan Puger; Kecamatan Balung; Kecamatan Jenggawah; dan Kecamatan Mumbulsari. Namun RPJMD mencatat pada 2019 dan 2020 tidak ada panen jenis tembakau ini.
Sementara itu produktivitas tembakau na-oogst yang merupakan bahan dasar cerutu pada 2020 mencapai 1.640 kuintal. Ada 12 kecamatan sentra, yakni Kecamatan Wuluhan; Kecamatan Balung; Kecamatan Ambulu; Kecamatan Panti; Kecamatan Tempurejo; Kecamatan Jenggawah; Kecamatan Rambipuji; Kecamatan Puger; Kecamatan Patrang; Kecamatan Sumbersari; Kecamatan Ajung; dan Kecamatan Mumbulsari.
(Red)
