Connect with us

Berita Patroli

Hukum dan Kriminal

“Kepsek Diperiksa Polisi”. Buntut Laporan Siswa SLB di Babel Diduga Dianiaya

Foto: AH dan ibunya AR saat menjalani visum. (Foto: Istimewa).

Bangka Barat – Berita Patroli – Penyidik Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Babar memanggil dan memeriksa kepala sekolah luar biasa (SLB) Muntok. Pemanggilan itu buntut kasus tindak pidana penganiayaan dan kekerasan yang diduga dialami siswa beriinisial AH.

“Update hari ini, kepala sekolah dijadwalkan diperiksa sebagai saksi,” ujar Kanit PPA Satreskrim Polres Babar Ipda Riki Abprizon saat dikonfirmasi wartawan, Senin (12/6/2023).

Menurutnya, pemanggilan Kepala Sekolah SLB Negeri Muntok, Arief Jananto itu setelah pihaknya memeriksa dua orang guru. Selain Kepsek, temen korban juga akan diperiksa untuk diambil keterangan terkait kasus tersebut.

“Teman dan kepala sekolah, untuk teknisnya siapa duluan yang diperiksa lihat situasi di sekolah,” kata Riki Abprizon.

Sebelumnya, siswa SD SLB di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, berinisial AH, diduga menjadi korban penganiayaan. Melihat kondisi buah hatinya penuh lebam dan memar, sang ibu, AR melaporkan peristiwa itu ke polisi.

“Benar (ada laporan). Yang melaporkan orang tua korban (siswa SLB),” kata Kanit PPA Satreskrim Polres Babar Ipda Riki Abprizon kepada wartawan, Kamis (8/6/2023).

Peristiwa yang menimpa AH itu terjadi, Selasa (30/5). Sementara kasusnya dilaporkan, Rabu (31/5) ke unit PPA Sat Reskrim Polres Bangka Barat, Bangka.

“Pihak orang tua korban melaporkan kejadian tersebut dikarenakan orang tua korban merasa ada yang janggal perihal kejadian yang menimpa anak mereka,” ujar Riki Abprizon.

Sementara, penjelasan pihak sekolah, saat dikonfirmasi detikSumbagsel, membantah adanya penganiayaan. AH mengalami luka lebam di tubuhnya karena terjatuh.

“Betul ada kejadian seorang anak yang luka lebam. Menurut keterangan yang kami dapatkan dari anak yang berdekatan, anak itu jatuh,” ujar Kepala Sekolah SLB Negeri Muntok, Arief Jananto saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (8/6/2023).

Menurutnya, pada hari kejadian, AH menangis lalu ditenangkan oleh guru yang saat itu melihat. Tak berselang lama, korban langsung diberikan perawatan pertama kemudian dibawa ke rumah sakit.

“Saat itu setelah diberikan pertolongan pertama, anak itu langsung dibawa ke IGD RS Bakti Timah Muntok,” kata Arief.

“Sejauh ini keterangan yang kami dapati mereka berdua SJ (teman AH) sedang bermain di halaman depan sekolah,” timpalnya.

Lebih jauh diungkapkan Arief, pada saat peristiwa itu terjadi di sekolah sedang ada kerja bakti pengosongan asrama. Sehingga ada momen saat AH di luar pantauan guru.

“Sebagian besar anak-anak bersama guru beristirahat minum es dan kue yang disediakan. Saat istirahat itu lah korban menjauh dari pantauan guru yang sedang duduk di depan ruang kelas. Guru bersama guru lain yang sedang melatih siswa untuk persiapan lomba MTQ. Saat anak muncul kembali, kondisinya sudah lebam,” bebernya. (Red)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Hukum dan Kriminal

To Top